JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi bakal menguat sepekan ke depan. Penguatan rupiah menyusul jatuhnya dollar terhadap mata uang utama, seperti euro dan yen. "Rupiah diproyeksi akan berada di range 13.280-13.320 per," ujar ekonom Indef, Bhima Yudhistira, di Jakarta, Minggu (2/7).

Menurut Bhima, pelemahan dollar disebabkan oleh berakhirnya stimulus moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan AS (The Fed). Selain itu, aktivitas perdagangan valas selama sepekan ke depan diperkirakan masih sepi akibat libur Lebaran.

Dari dalam negeri, penguatan rupiah didorong oleh rilis data inflasi Juni yg lebih rendah dibanding bulan Juni tahun sebelumnya.Proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017 diprediksi di atas 5,07 persen yang artinya ada perbaikan ekonomi. "Ketiga prediksi neraca perdagangan Juni tetap masih surplus," katanya.

ach/E-9

Baca Juga: