Kepolisian Jepang buka suara terkait penembakan Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe saat berpidato di Nara hingga akhirnya meninggal dunia. Pihak kepolisian mengakui adanya kelemahan dalam pengamanan Abe kala itu.

"Saya meyakini tidak dapat menyangkal bahwa ada masalah dengan tindakan pengamanan dan keselamatan untuk mantan perdana menteri Abe," kata Kepala Polisi di Wilayah Nara, Tomoaki Onizuka, dikutip dari The Guardian, Senin (11/7).

"Selama bertahun-tahun sejak saya menjadi polisi pada 1995... tidak ada penyesalan yang lebih besar, tidak ada penyesalan yang lebih besar dari ini," tambahnya.

Abe ditembak saat tengah berpidato kampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi atau Dewan Negara di Kota Nara, Jepang Barat.

Dilansir dari NHK, seorang pejabat senior Partai Demokrat Liberal (LDP) mengatakan Abe telah meninggal di rumah sakit di Kota Kashihara, Prefektur Nara saat tengah mendapatkan perawatan.

Abe sempat dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah kejadian dan berjuang dalam masa kritis. Ia meninggal dunia di usia 67 tahun.

Abe mengalami cedera di sisi kanan lehernya akibat tembakan dan mengalami pendarahan internal di sisi kiri dadanya, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana. Ia diangkut melalui helikopter medis ke Rumah Sakit Universitas Medis Nara di kota Kashihara, selatan Nara tengah, menurut NHK.

Polisi menangkap Tetsuya Yamagami (41), yang tinggal di Kota Nara. Kepolisian mengungkapkan, Yamagami meyakini bahwa Abe memiliki kaitan dengan kelompok keagaaman tertentu, yang dianggap sebagai penyebab keuangan ibunya hancur.

Pria tersebut, meyakini bahwa Abe mendukung sebuah kelompok keagamaan, yang diberi sumbangan oleh ibunya "dalam jumlah sangat besar", menurut laporan kantor berita Kyodo yang mengutip sumber-sumber penyelidik.

Pria berusia 41 tahun itu mengatakan kepada polisi bahwa ibunya menjadi bangkrut akibat menyumbang kelompok itu, surat kabar Yomiuri dan beberapa media lainnya melaporkan.

"Ibuku tersedot ke dalam sebuah kelompok keagamaan dan aku benci itu," kata Kyodo dan media lainnya yang mengutip Yamagami yang memberi pengakuan kepada polisi.

Baca Juga: