Sebagian besar warga Bukit Duri membongkar rumahnya sendiri-sendiri dengan sukarela dan sudah pindah. Pemprov menyediakan angkutan untuk pindahan.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan proses penertiban bangunan di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada hari ini berlangsung dengan baik.

"Penertiban di Bukit Duri berjalan dengan baik karena warga memang sudah mengetahui akan ada penertiban untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (11/7).

Oleh karena itu, menurut mantan Wali Kota Blitar itu, warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung itu sudah sepakat dan dengan sukarela lebih dulu membongkar rumahnya sendiri-sendiri.

"Proses penertiban di Bukit Duri itu kan sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Sebagian besar warga juga sudah membongkar rumahnya sendiri-sendiri dengan sukarela dan sudah pindah. Kami juga menyediakan angkutan untuk pindahan," ujar Djarot.

Lebih lanjut, ia menuturkan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah langsung dipindahkan ke sekolah yang dekat dengan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) tempat anak-anak itu tinggal.

"Untuk anak-anak sekolah, kami sudah putuskan langsung dipindahkan ke sekolah yang dekat dengan rusunawa. Anak-anak yang lulus SD dan SMP tidak perlu mengikuti proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online. Jadi, anak-anak tetap sekolah," tutur Djarot.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menertibkan sebanyak 355 bidang bangunan dengan total luas 700 meter yang ada di bantaran Sungai Ciliwung terkait program normalisasi Sungai Ciliwung.

Warga yang terkena normalisasi itu direlokasi ke empat rusunawa yang ada di wilayah Jakarta Timur, antara lain Rusun Rawa Bebek, Rusun Pulo Gebang, Rusun Komarudin dan Rusun Jalan Bekasi KM 2.

Seperti diketahui dua hari jelang pembongkaran, pemukiman padat di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan saat ini sudah kosong. Hanya tersisa reruntuhan tembok, tumpukan kayu-kayu dan beberapa bangunan rumah yang masih berdiri dan hanya beratapkan langit yang tak bertuan bagaikan kota mati.

Beberapa warga Bukit Duri yang mendapatkan Surat Peringatan (SP) 3 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan Rabu (5/7) lalu, sudah meninggalkan kawasan yang terkenal dengan banjirnya itu. Tanpa perlawanan, mereka telah ikhlas di pindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek Cakung.

Penertiban Bukit Duri kali ini memang jauh berbeda dengan sebelumnya yang sempat diwarnai kericuhan antara warga dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Tak ada bentrokan dan caci maki dengan petugas, pemilik bangunan justru berinisiatif merobohkan sendiri bangunan yang selama ini menjadi tempat berlindung dari terik matahari dan dinginnya hujan. nis/emh/ant/P-5

Baca Juga: