JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, menegaskan penerapan Kurikulum Merdeka (KM) yang didukung Platform Merdeka Mengajar (PMM) bukan sebatas perubahan istilah dan dokumen saja. KM dan PMM dirancang sebagai alat bantu guru dalam transformasi pembelajaran.

"Kurikulum Merdeka memberikan tempat luas bagi para guru dan tenaga kependidikan (tendik) untuk mengajar secara lebih kreatif dan inovatif," ujar Nunuk dalam Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka, di Jakarta, Selasa (28/2).

Nunuk menyebut, KM dan PMM mendorong guru lebih keras lagi menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Menurutnya, sesuai dengan harapan guru dan tendik di daerah yang masing-masing menghadapi kondisi berbeda.

"Fokus pada materi esensial guru tidak perlu terburu-buru dalam mengajar dan pembelajaran jadi lebih mendalam. Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan satuan pendidikan masing-masing," jelasnya.

Pelajar Pancasila

Nunuk mengungkapkan, implementasi KM dan PMM mendukung Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam praktiknya, P5 butuh waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui pembelajaran kelompok sesuai konteks nyata di sekolah masing-masing.

"Semoga murid kita berkesempatan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten sesuai Profil Pelajar Pancasila," tandasnya.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbudristek Iwan Syahril menyatakan, pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Peserta didik tidak hanya dibekali pengetahuan.

KM menekankan pentingnya pengalaman di luar kelas. Hal tersebut dapat membantu peserta didik kita untuk memahami bahwa belajar berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

"Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang siap berkarya. Karena itu kita terus semangat untuk menyempurnakan ini melalui Merdeka Belajar," katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, memastikan KM sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan vokasi. KM memberikan hal-hal penting untuk lulusan vokasi ketika kelak di dunia kerja seperti kerja sama, fleksibilitas, dan pembelajaran berbasis proyek.

Baca Juga: