Baru-baru ini, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berhasil menambahkan penemuan Exoplanet ke - 5005 dalam Arsip Exoplanet Nasa. Jumlah ini bahkan diperkirakan akan terus bertambah seiring eksplorasi NASA.
Sejak penemuan Exoplanet pertama pada 1992, para ilmuwan mulai memikirkan kemungkinan yang lebih jauh, yakni kehidupan di luar Bumi. Pencarian planet ekstrasurya bahkan telah berhasil menemukan 185 planet "Terrestrial" yang memiliki ukuran dan struktur layaknya Bumi.
Melansir Live Science, seorang Ahli astrobiologi Universitas Washington Dirk Schulze-Makuch beserta rekan-rekannya mengembangkan berbagai fitur untuk mengidentifikasi kemungkinan planet layak huni.
Misalnya, bintang dengan rentang hidup yang tepat, ukuran yang besar dengan gravitasi yang lebih tinggi dan atmosfer yang juga lebih tebal, hingga suhu yang lebih hangat sekaligus lebih basah dari Bumi.
Bagi Schulze-Makuch, menentukan kriteria yang membuat suatu planet dapat dikategorikan "layak huni" menjadi urgensi karena ada kemungkinan salah satu planet ini akan ditemukan dalam 100 tahun cahaya.
Apabila benar, planet itu seharusnya menjadi tempat pertama yang dikunjungi penduduk bumi untuk mencari tahu apakah ada kehidupan lain di alam semesta.
"Kita harus fokus pada planet tertentu yang memiliki kondisi paling menjanjikan untuk kehidupan kompleks. Namun, kita harus berhati-hati agar tidak terjebak mencari Bumi kedua karena mungkin ada planet yang mungkin lebih cocok untuk kehidupan daripada kita," Ujar Dirk Schulze-Makuch seperti yang dilansir dari Live Science.
Secara terpisah, NASA pada 2021 lalu juga telah meluncurkan teleskop luar angkasa James Webb yang mampu mendapatkan penglihatan mengenai campuran gas di atmosfer Exoplanet seukuran Bumi.
Campuran gas ini mencakup oksigen, karbon dioksida hingga metana, sebuah indikasi kuat mengenai kemungkinan kehidupan. Teknologi masa depan bahkan mungkin akan mampu menangkap tanda-tanda fotosintesis, atau bahkan molekul gas yang menunjukkan keberadaan kehidupan hewan.
