Batang - Penemuan situs Candi Batu Bata di Kawasan Industri Terpadu Batang Jawa Tengah ternyata sangat menarik karena telah mengungkap sedikit tentang sejarah situs tersebut. Meski pun baru sebagai informasi awal, keberadaan situs Candi Bata ini sangat menarik dan tentu saja dibuituhkan kerja keras untuk mendalaminya.
Sebagaimana diberitakan seorang arkeolog asal Prancis Veronique de Groot bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan melakukan kajian penemuan situs Candi Bata di Kawasan Industri Terpadu Batang, Desa Sawangan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kajian ini tentu saja sangat penting untuk mendapatkan informasi lebih akurat tentang keberadaan Situs Candi Bata tersebut. Masih banyak misteri yang perlu diungkap untuk menjawab berbagai pertanyaaan seputar candi tersebut. Apakah candi itu cuma berdiri sendiri ataukah ada lagi di sekitarnya?

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat (28/10) mengatakan bahwa berdasar hasil penelitian Arkeolog Veronique de Groot dan BRIN disebutkan situs Candi Batu diprediksi dibangun pada abad ke-7. "Sudah disampaikan dan dipaparkan oleh Veronique atas temuan situs baru berupa Candi Batu di Desa Sawangan tersebut," katanya.

Dikatakan, situs Candi Bata tersebut ditemukan saat PT Perkebunan Nusantara IX melakukan pembersihan dan pemerataan kondisi tanah perkebunan untuk proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang.

Berdasar paparan yang disampaikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional, kata dia, situs Candi Bata merupakan peninggalan dari sebelum kerajaan Mataram Kuno. "Kemudian, temuan situs ini akan kami komunikasikan dengan instansi terkait dan pihak Kawasan Industri Terpadu Batang untuk melakukan tindak lanjut," kata Lani Dwi Rejeki.

Ketua Tim Arkeologi BRIN Agusti Janto Indrajaya mengatakan penemuan situs Candi Bata di Desa Sawangan Kabupaten Batang merupakan kejutan bagi masyarakat Indonesia. "Ternyata Candi Bata yang disana (di KIT Batang) dibangun sebelum Mataram Kuno pada abad ke-7. Jadi bisa dibilang yang tertua di Jawa Tengah," katanya.

Menurut dia, indikasi dari penemuan situs Candi Batu tersebut berawal pada saat dilakukan pencabutan beberapa tanaman pohon di lahan milik PT Perkebunan Nusantara IX di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing ada sisa runtuhan bata. "Itu yang menjadi indikasi untuk kami menggali tanah selanjutnya untuk melakukan pemetaan mencari situs penyerta lainnya. Situs candi berada tidak terlalu dalam dan tidak ada satu meter dari permukaan," katanya.

Agusti Janto Indrajaya menambahkan situs Candi Batu berukuran sekitar 16 meter X 16 meter dengan kondisi satu pintu.*

Baca Juga: