Dalam tas pelaku ditemukan barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening, dan ­beberapa lembar dokumen.

JAKARTA - Penembak Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, tengah diselidiki kemungkinan terkait dengan jaringan teroris. "Polda Metro Jaya masih mendalami keterkaitan pelaku penembakan Kantor MUI dengan jaringan terorisme," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, Selasa (2/5).

Kapolda juga akan berkoordinasi dengan Densus 88 untuk mengetahui kemungkinan pelaku memiliki atau berada dalam jaringan. "Kami belum berani menyimpulkan sekarang," tandas Karyoto di Kantor MUI. Karyoto menjelaskan awal mula kejadian penembakan. Pelaku awalnya masuk melewati pintu gerbang untuk bertemu ketua MUI.

"Ada orang tidak dikenal telah melewati pintu gerbang depan ingin bertemu Ketua MUI. Namun, karena tidak dijelaskan kepentingan dan asalnya, dia ditahan dulu," katanya. Setelah itu, pelaku mengeluarkan senjata dan menembak. Ada satu korban. Korban tertembak di bagian punggung. Setelah menembak, tersangka keluar dan dikejar para karyawan, lalu diamankan," jelas Kapolda.

Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut juga menjelaskan, senjata tersangka diduga berjenis air softgun. "Saya lihat jenisnya ada butiran-butiran magasin peluru dan tabung gas kecil," katanya. Nah, ini yang biasanya disebut air softgun, bukan senjata api. Namun, langkah lebih detil nanti labfor sebagai penyelidik akan meneliti.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pelaku penembakan pria berinisial M (60). "Identitas pelaku sudah ada. Inisialnya M dengan usia sekitar 60. KTP domisili Lampung," ujar Komarudin. Komarudin menambahkan, jenazah pelaku telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Adapun pelaku juga membawa obat-obatan.

"Pelaku diautopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya. Di dalam tas juga ditemukan barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening, dan beberapa lembar surat," katanya. Komarudin menjelaskan pelaku asal Lampung itu setelah ditangkap tak berapa lam lalu tidak sadar.

Pelaku kemudian dibawa ke Polsek terdekat, namun masih tidak sadar sehingga dibawa ke Puskesmas Menteng. "Dokter Puskesmas Menteng menyatakan pelaku sudah meninggal," tutur Komarudin. Setelah menembak, pelaku yang mengenakan baju kotak-kotak sempat lari keluar kantor, namun berhasil ditangkap.

Olah TKP

Komarudin menjelaskan penyidik menemukan barang bukti sepucuk pistol. Di TKP juga ada tim Inafis. Sejumlah polisi berjaga di sekitar Kantor MUIPusat. Petugas telah memasang garis polisi untuk olah tempat kejadian perkara penembakan tersebut.

Setelah memasang garis polisi, aparat langsung olah TKP. Menurut Komarudin, selain olah TKP, penyidik juga memeriksa saksi-saksi. Komarudin menjelaskan penyidik menemukan barang bukti sepucuk pistol, sedangkan pelaku penembakan dipastikan meninggal dunia.

Sebelumnya, tersebar informasi telah terjadi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteng, Jakarta Pusat, yang dibenarkan oleh Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan. "Belum diketahui motif penembakan tersebut," ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.

Dalam foto yang beredar terlihat sebuah pintu kaca pecah. Adapula foto yang memperlihatkan seorang pria berjaket hitam ditahan dengan posisi telungkup ke aspal oleh anggota polisi. Dalam foto lain, diperlihatkan sepucuk pistol warna hitam yang diduga digunakan untuk menembak. Kemudian, foto terakhir ada seorang pria yang tengah mendapat perawan medis karena luka di tangan.

Baca Juga: