Memilih menu sarapan menjadi salah satu cara penting untuk meningkatkan fokus sepanjang hari. Para peneliti mengatakan bahwa sarapan kaya protein dapat membantu merasa lebih kenyang dan meningkatkan konsentrasi.

Protein dalam makanan sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan. Asam amino, bahan penyusun protein, membantu membangun dan memperbaiki otot dan tulang, membuat hormon dan enzim, dan bahkan menyediakan energi saat dibutuhkan. Protein dari makanan berasal dari sumber nabati dan hewani seperti daging, ikan, telur, produk susu, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

Sarapan berbasis susu, tinggi protein, dan rendah karbohidrat dapat membantu meningkatkan rasa kenyang tanpa memengaruhi total asupan energi harian, menurut temuan sebuah penelitian di Denmark yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science.

Para peneliti dalam studi ini mencatat bahwa mereka yang mengikuti diet tinggi protein memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes konsentrasi kognitif sebelum makan siang dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan rendah protein tinggi karbohidrat dan mereka yang melewatkan sarapan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa individu yang sarapan cenderung memiliki BMI yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang melewatkannya. Selain itu, makanan kaya protein telah dikaitkan dengan rasa kenyang yang lebih baik dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, bahkan ketika mereka memiliki kandungan kalori yang sama.

Oleh karena itu, penelitian terbaru ini menyelidiki apakah memulai hari dengan sarapan kaya protein dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan rasa kenyang sepanjang hari, yang berpotensi mengurangi asupan kalori harian secara keseluruhan.

"Kami menemukan bahwa sarapan kaya protein dengan skyr (produk susu asam) dan gandum meningkatkan rasa kenyang dan konsentrasi pada partisipan, tetapi tidak mengurangi asupan energi secara keseluruhan dibandingkan dengan melewatkan sarapan atau mengonsumsi sarapan kaya karbohidrat," kata Mette Hansen, salah satu penulis studi tersebut, dikutip dari Medical Daily, Selasa (20/2).

Temuan ini diperoleh setelah menganalisis 30 wanita obesitas berusia antara 18 dan 30 tahun selama tiga hari. Selama masa penelitian, para peserta mengonsumsi sarapan tinggi protein, sarapan rendah protein, atau melewatkan sarapan.

Para peneliti mengukur rasa kenyang, kadar hormon, dan asupan energi para peserta saat makan siang. Para peserta diminta untuk menyelesaikan tes kognitif sebelum makan siang. Asupan energi total pada siang hari juga diukur. Menurut para peneliti, beralih ke sarapan tinggi protein tidak cukup untuk mengelola kenaikan berat badan.

"Hasil penelitian menegaskan bahwa makanan kaya protein meningkatkan rasa kenyang, yang mana hal ini positif untuk mencegah kenaikan berat badan. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa agar strategi nutrisi ini efektif, tidak cukup hanya dengan sarapan kaya protein," tutur mereka.

Baca Juga: