KOPENHAGEN - Para ahli di otoritas kesehatanDenmark,Statens Serum Institut (SSI),telah menemukan sub-varian dari jenis virus korona, Omicron, yang sangat menular bahkan lebih menular daripada versi aslinya.

Sub-varian BA.2 yang juga disebut "stealth Omicron", terdeteksi awal tahun ini dan telah menggantikan varian Omicron pertama, yang dikenal sebagai BA.1, sebagai strain dominan di Denmark.

"Seseorang yang terinfeksi BA.2 memiliki peluang 39 persen menularkan virus ke orang lain di rumah mereka dalam waktu seminggu, dibandingkan dengan risiko 29 persen dengan BA.1," kata SSI dalam sebuah pernyataan, Senin (31/1).

Studi yang dilakukan peneliti SSI dan Universitas Denmark ini melibatkan 18.000 orang dan dilakukan antara 20 Desember hingga 18 Januari. Dokter SSI, Camilla Holten Moller mengatakan, BA.2 lebih mungkin menginfeksi orang yang tidak divaksinasi daripada BA.1.

"Mereka yang telah disuntik penuh, terutama mereka yang telah menerima dosis booster, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terkena strain," tambahnya.

SSI sebelumnya mengatakan BA.2 satu setengah kali lebih menular daripada BA.1. Para ilmuwan masih memantau penularan sub-varian dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, tetapi data internasional menunjukkan itu bisa menyebar dengan cepat.

Denmark pada Selasa akan menjadi anggota Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan virus Korona meskipun ada rekor jumlah kasus, mengutip tingkat vaksinasi yang tinggi dan tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah.

Varian Omicron asli pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021 dan sejak itu menjadi strain dominan dunia.

Baca Juga: