Melakukan latihan kaki agar semakin kuat nyatanya juga berdampak terhadap kesehatan tubuh. Sebuah studi baru mengatakan bahwa kaki yang kuat dapat menyelamatkan Anda dari gagal jantung setelah serangan jantung.

Infark miokard atau serangan jantung disebabkan oleh berkurangnya atau terhentinya aliran darah ke otot-otot jantung. Sekitar 6-9 persen pasien dengan serangan jantung mengalami gagal jantung.

Temuan studi terbaru yang dipresentasikan pada Heart Failure 2023, kongres ilmiah European Society of Cardiology (ESC), menunjukkan bahwa orang yang memiliki kaki yang kuat memiliki prognosis yang lebih baik setelah serangan jantung.

Para peneliti mengevaluasi 932 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan infark miokard akut antara tahun 2007 dan 2020. Para pasien berusia rata-rata 66 tahun dan tidak mengalami gagal jantung sebelum masuk rumah sakit.

Kekuatan paha depan maksimal setiap peserta diukur menggunakan dinamometer genggam, dan kekuatan kaki dicatat dalam hal berat badan relatif.

Berdasarkan nilai kekuatan otot kaki mereka, para peserta, baik pria maupun wanita, diklasifikasikan sebagai di atas atau di bawah median untuk jenis kelamin mereka. Para peneliti kemudian mengikuti mereka selama sekitar 4,5 tahun.

Selama periode ini, 67 pasien mengalami gagal jantung. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pada pasien dengan kekuatan paha depan yang tinggi, kejadian gagal jantung adalah 10,2 per 1.000 orang-tahun, dan pada pasien dengan kekuatan yang rendah, kejadian gagal jantung adalah 22,9 per 1.000 orang-tahun.

Pasien dengan kekuatan paha depan yang tinggi memiliki risiko 41 persen lebih rendah terkena gagal jantung.

"Kekuatan paha depan mudah dan sederhana untuk diukur secara akurat dalam praktik klinis. Studi kami menunjukkan bahwa kekuatan paha depan dapat membantu mengidentifikasi pasien yang berisiko lebih tinggi mengalami gagal jantung setelah infark miokard yang kemudian dapat menerima pengawasan yang lebih intensif," kata Kensuke Ueno, salah satu penulis studi dan seorang ahli terapi fisik di Sekolah Pascasarjana Ilmu Kedokteran Universitas Kitasato di Jepang, dikutip dari Medical Daily, Selasa (30/5).

Para peneliti juga menemukan bahwa setiap kenaikan 5 persen berat badan pada kekuatan paha depan menurunkan kemungkinan gagal jantung sebesar 11 persen.

"Temuan ini perlu direplikasi dalam penelitian lain, tetapi mereka menunjukkan bahwa latihan kekuatan yang melibatkan otot paha depan harus direkomendasikan untuk pasien yang pernah mengalami serangan jantung untuk mencegah gagal jantung," tulis para peneliti.

Sebagai informasi, gagal jantung, juga dikenal sebagai penyakit jantung kongestif (PJK), adalah kondisi medis yang terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien seperti yang seharusnya. Ini terjadi ketika otot jantung melemah atau kaku, atau ketika ada kerusakan pada struktur jantung.

Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu sisi jantung (gagal jantung kanan atau kiri) atau dapat melibatkan kedua sisi jantung secara bersamaan. Pada gagal jantung, jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup kuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akibatnya, darah dan cairan bisa menumpuk di paru-paru dan jaringan tubuh lainnya, menyebabkan gejala seperti sesak napas, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, kelelahan, dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik.

Penyebab umum gagal jantung termasuk penyakit jantung koroner (plak di pembuluh darah jantung), tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, penyakit arteri koroner, infeksi, kelainan jantung bawaan, dan kerusakan pada otot jantung akibat serangan jantung sebelumnya.

Gagal jantung dapat dikendalikan melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup, seperti mengikuti diet sehat, mengurangi asupan garam, berhenti merokok, berolahraga teratur, mengelola stres, dan minum obat sesuai petunjuk dokter.

Baca Juga: