Latihan angkat beban di gym nyatanya sama pentingnya dengan latihan aerobik yang telah dikaitkan dengan peningkatan kognisi. Sebuah studi baru menemukan bahwa latihan ketahanan anaerobik untuk kekuatan otot dapat membantu menunda timbulnya Alzheimer dan bahkan meringankan gejalanya.

Sekelompok peneliti dari Federal University of São Paulo dan University of São Paulo di Brasil mengevaluasi dampak latihan ketahanan terhadap kemampuan kognitif melalui studi pada tikus.

Selama uji coba, para peneliti mengamati tikus yang menjalani latihan ketahanan selama lebih dari empat minggu memiliki lebih sedikit plak amiloid di otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Mereka juga memiliki jumlah sel mikroglial yang lebih tinggi, sejenis sel kekebalan yang membantu membersihkan plak.

Tikus-tikus tersebut tidak terlalu gelisah dan lebih jarang bergerak di sekitar ruangan mereka. Tes darah yang dilakukan pada akhir percobaan menunjukkan penurunan kadar kortikosteron di dalamnya, yang mengindikasikan berkurangnya stres. Ini adalah tanda-tanda positif bahwa latihan ketahanan bekerja melawan Alzheimer karena peningkatan kegelisahan dan stres dikaitkan dengan penyakit ini.

"Kami ingin menyelidiki apakah jenis latihan ini akan memiliki efek stres, dan yang mengejutkan kami, apa yang kami temukan adalah, tidak hanya tidak membuat stres, tetapi juga mengurangi stres dibandingkan dengan kelompok yang tidak banyak bergerak! Dan yang lebih penting lagi, olahraga juga mampu mengurangi kadar beta-amiloid di hippocampus, dan dalam penelitian lain oleh kelompok kami, peradangan saraf juga berkurang dengan menurunnya kadar sitokin antiinflamasi," kata Henning Ulrich, salah satu penulis studi tersebut.

Meskipun mekanisme yang tepat untuk membantu Alzheimer tidak diketahui, para peneliti percaya bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh berkurangnya peradangan, peningkatan fungsi pembuluh darah, dan regulasi hormon dari peningkatan aktivitas fisik.

Selama latihan ketahanan, ketika otot bekerja melawan beban atau kekuatan, zat yang dikenal sebagai myokin dilepaskan ke dalam tubuh. Para peneliti percaya bahwa miokin yang memiliki sifat anti-inflamasi ini dapat membantu mengatasi Alzheimer.

"Ada semakin banyak data yang menyoroti dampak positif dari aktivitas fisik dalam mencegah penyakit Alzheimer. Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang aktif beresiko lebih rendah terkena penyakit ini dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif," ujar Sumeet Kumar, ahli genetika dan peneliti penyakit Parkinson yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dikutip dari Medical News Today.

Baca Juga: