Pendidikan vokasi juga diarahkan sebagai akselerator bisnis pemula/startup ataupun inkubator bisnis melalui teaching factory

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati mengatakan, pendidikan vokasi mampu menjadi akseleratoe start up atau usaha rintisan. Program teaching factory bisa menjadi inkubator bagi bisnis-bisnis pemula.

"Pendidikan vokasi juga diarahkan sebagai akselerator bisnis pemula/startup ataupun inkubator bisnis melalui teaching factory," ujar Kiki, dalam kegiatan Bootcamp Unite for Education (UFE) Sustainability Forum tahun 2023, di Jakarta, Jumat (27/1).

Dia menerangkan, model pembelajaran melalui teaching factory akan menumbuhkembangkan karakter dan etos kerja yang dibutuhkan DUDI. Teaching factory juga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa.

"Hal tersebut penting sebagai wahana kreativitas pengembangan jiwa entreprenuer, bahkan sebelum mereka lulus sekali pun. Setelah lulus, mereka diharapkan bisa menjadi wirausahawan yang bisa menggerakkan ekonomi di sekitar mereka," jelasnya.

Kiki mengungkapkan, untuk memaksimalkan peran tersebut, pihaknya terus melakukan berbagai upaya transformasi terhadap pendidikan vokasi. Pihaknya mengedepankan tiga nilai yang diusung dalam pendidikan vokasi, yakni nilai pendidikan, nilai ekonomi, dan juga nilai sosial.

Dia menambahkan, pendidikan vokasi fokus melahirkan penggerak ekonomi salah satunya menjawab tantangan keterbatasan lapangan kerja yang dihadapi saat ini. Dengan mendorong wirausaha, lulusan vokasi dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian di sekitar mereka.

Kepala Program Jurusan Pemasaran, SMK Wikrama Bogor, Rina Finanti, menyebut, pihaknya berkomitmen menggerakkan ekonomi masyarakat dengan membantu UMKM di sekitarnya untuk go digital.

Baca Juga: