JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah membangun platform pendidikan berbasis teknologi sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul. Platform tersebut merupakan satu dari 10 strategi utama Kemendikbud merealisasikan konsep merdeka belajar dan kampus merdeka.

"Salah satu strateginya yaitu membangun platform pendidikan berbasis teknologi yang berpusat pada siswa, interdisipliner, relevan, berbasis proyek, dan kolaboratif," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na'im, dalam seminar Nasionalisme di Tengah Pandemi Covid-19 dalam Menyongsong Indonesia Emas, di Jakarta, Selasa (21/7).

Ainun mengungkapkan pembangunan SDM di sektor pendidikan adalah dengan menciptakan Pelajar Pancasila. Dengan begitu, para pelajar Indonesia dapat menjadi manusia yang bisa beradaptasi, bergaul, bekerja secara nasional maupun global dengan tetap memegang nilai-nilai Pancasila.

Pasar Kerja

Ia menambahkan dalam platform pendidikan berbasis teknologi tersebut juga berfungsi sebagai ruang pasar kerja. Dengan begitu setiap orang yang sudah menyelesaikan studi bisa memanfaatkan platform tersebut untuk mencari kerja.

"Nanti tinggal memadukan kompetensinya dengan pekerjaan yang cocok atau mencari tambahan kompetensi untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih baik," jelasnya.

Lebih jauh Ainun menyampaikan platform tersebut juga menyediakan platform bagi guru dan platform kurikulum. Bahkan, platform tersebut menyangkut pengelolaan sekolah yang dapat digunakan kepala sekolah untuk menata pelayanan sekolah.

"Termasuk menjaga governance sekolah sehingga berbagai proses pertanggungjawaban dapat dilakukan dengan mudah melalui platform pengelolaan sekolah tersebut," ucapnya.

Ainun mengakui dalam keadaan tertentu penerapan platform pendidikan berbasis teknologi akan meningkatkan kesenjangan dan menimbulkan eksklusivisme. ν ruf/N-3

Baca Juga: