JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah membuka pendaftaran Taruna dan Taruni Politeknik Siber dan Sandi Negara Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka sejak bulan April 2022.

Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) kembali membuka seleksi penerimaan taruna dan taruni baru. Memperhatikan aspirasi berbagi pihak dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan stakeholder terkait, BSSN kembali mengumumkan pendaftaran taruna/taruni Poltek SSN.

Demikian diungkapkan Plt Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Ferry Indrawan, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (19/5). Menurut Ferry ada sejumlah persyaratan umum yang harus dipenuhi calon taruna dan Taruni Politeknik Siber dan Sandi Negara di antaranya, WNI dengan usia minimal 17 tahun dan tidak melebihi dari 21 tahun pada tanggal 31 desember 2022. Persyaratan lainnya, siswa Kelas XII atau lulusan SMA Jurusan IPA, Madrasah Aliyah Jurusan IPA dan SMK Teknik Elektronika,Teknik Audio Video, Teknik Elektronika Industri dan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi.

"Atau SMK TI Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi. Kemudian nilai matematika dan Bahasa Inggris masing-masing minimal 80 pada semester IV dan V, menyertakan surat keterangan konversi nilai rapor skala 0-100 yang telah dilegalisir dan ditandatangani oleh kepala sekolah bersangkutan bila nilai rapor menggunakan skala huruf," urainya.

Pendaftar juga, kata dia, mesti menyertakan transkripsi nilai rapor dalam bahasa Indonesia bagi sekolah yang menggunakan selain bahasa Indonesia. Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna parsial maupun total, tidak cacat fisik dan mental, serta tidak memiliki penyakit bawaan atau menular yang dapat mengganggu proses belajar. Tinggi badan minimal pria 165 cm atau wanita 160 cm dengan berat badan seimbang yang dibuktikan dengan surat hasil pemeriksaan dari dokter Puskesmas setempat

"Tidak bertato, bekas tato, dan tidak bertindik bekas tindik pada bagian tubuh yang tidak lazim kecuali yang disebabkan ketentuan agama atau adat. Belum menikah yang dibuktikan dengan keterangan dari lurah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan di Poltek SSN. Belum pernah melahirkan bagi perempuan dan belum pernah punya anak biologis bagi laki-laki," ujarnya.

Persyaratan lainnya, tidak pernah putus studi atau drop out dari Poltek SSN atau perguruan tinggi kedinasan kementerian atau lembaga lainnya. Tidak sedang menjalani ikatan dinas dengan instansi lain. Setelah lulus pendidikan, bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan bersedia bekerja selama 1+24 jam dengan sistem shift. "Setelah lulus pendidikan, bersedia menjalani ikatan dinas selama 10 tahun," katanya.

Baca Juga: