Penataan Pertokoan Diapresiasi

BOGOR - Penataan kawasan pertokoan sekitar Jembatan Otista Kota Bogor mendapat apresiasi dewan. Tujuan penataan agar selaras dengan jembatan heritage tersebut. Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan, pekan lalu, mengapresiasi penataan tersebut.

Biaya penataan pertokoan sekitar Jembatan Otista tersebut berasal dari dana tanggung jawab sosial (CSR) salah satu perusahaan BUMD danswasta. "Sejauh pemantauan saya, ini bersumber dari CSR Bank BJB untuk memperindah kota," kata Said.

Dia berharap penataan pertokoan bisa segera selesai agar kawasan di pusat kota itu bisa seragam dan rapi. Ini termasuk penataan instalasi kabel-kabel di atasnya. "Catatannya, belum tuntas saja. Saya belum update ke Dinas PUPR. Saya berharap bisa segera selesai, seragam dan rapi," ucapnya.

Pemkot Bogor melakukan penataan pertokoan di sekitar Jembatan Otista, agar selaras dengan jembatan yang merupakan kawasan heritage (warisan cagar budaya). Ke depan kawasan ini bisa menjadi ikon dan gerbang Kota Bogor yang menyimpan potensi ekonomi.

Dalam penataan ini seluruh dana yang digunakan berasal dari CSR Perusahaan Cat Propan dan Bank BJB sehingga para pemilik toko tidak akan dibebankan biaya apa pun. Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, mengatakan, bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi menata kabel di kawasan tersebut hingga ke Alun-alun. Penataan kabel dimulai sejak akhir bulan lalu dan direncanakan selesai dua bulan ke depan.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Bogor, mendata halte-halte Biskita Transpakuan yang perlu diperbaikan. Sekretaris Dishub Kota Bogor, Dimas Tiko, menuturkan, perbaikan agar halte berfungsi baik. Pendataan dilakukan baik melalui evaluasi secara mandiri, maupun dari laporan masyarakat dan pengguna layanan transportasi massal Biskita Transpakuan seperti yang belum lama ini terjadi di Halte Sukasari.

Baca Juga: