Prestasi kepala daerah akan diukur salah satunya dari keberhasilannya dalam menangani stunting. Stunting telah menjadi tematik dalam indeks prestasi reformasi birokrasi.

JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan penanganan stunting jadi ukuran keberhasilan Kepala Daerah. Pemerintah pusat juga telah mengalokasikan Dana Desa untuk penanganan stunting.

"Saat ini tidak ada kepala desa yang tidak khawatir dengan capaian stunting di wilayahnya. Uang sudah disediakan. Tenaga juga sudah disediakan. Sistem sudah ada. Mudah-mudahan hasilnya baik," ujar dokter Hasto saat diskusi dengan awak media, di Jakarta, pekan lalu.

Dia menyebut salah satu prestasi kepala daerah diukur dari keberhasilannya menangani stunting di wilayahnya. Stunting sendiri menjadi tematik dalam indeks prestasi reformasi birokrasi.

"Kenapa mereka takut, sebetulnya takut tidak berprestasi. Pejabat politik, tidak prestasi akan berpengaruh pada elektoral. Maka, merekatakut diumumkan gagal. Sementara Pj. Gubernur yang tidak bisa turunkan stunting, bisa saja dicopotjabatannya," jelasnya.

Hasto menerangkan, stunting disebabkan oleh faktor jauh, menengah, dan dekat. Menurutnya, mengatasi faktor jauh seperti lingkungan, jamban, hingga air bersih setara dengan 70 persen pengatasan stunting.

Dia menambahkan, mindset juga penting dalam mengatasi stunting. Dia juga mengingatkan agar keluarga mengontrol betul penggunaan keuangan. "Dari pada beli sepeda motor, kalau orangnya waras, mindset-nya bagus, barang-barang tidak penting. Lebih penting lingkungan baik, punya mindset yang baik terhadap makanan. Sadar betul pentingnya protein hewani," terangnya.

Duta Stunting

Hasto mengungkapkan, bahwa BKKBN berencana mengukuhkan wartawan sebagai Duta Stunting. Dia meminta dukungan pers nasional dalam menggerakan calon pengantin (catin) untuk mendaftarkan diri di aplikasi elsimil (elektronik siap nikah, siap hamil) tiga bulan sebelum menikah.

"Teman-teman media nanti jadi Kakak Asuh Anak Stunting. Nanti ditandemkan dengan perusahaan dalam gerakan percepatan penurunan stunting," katanya.

Dengan tercatat dan terdatanya mereka di aplikasi tersebut, pemerintah bisa secepatnya melakukan intervensi manakala catin memiliki kondisiyang belum prima untuk hamil. Di sisi lain, bila anak yang belum usia dua tahunberpotensi stunting, dia meminta agar anak-anak tersebutharus segera ditangani.

"Apapun ditempuh agar proteinnya masuk ke dalam tubuhnya. Misal, mie dikombinasi dengan telur. Dicampur ikan atau dicincang. Apapun caranya harus ditempuh supaya bayi mendapat Makanan Pendamping ASI," tandasnya.

Baca Juga: