JAKARTA -Sudah dua tahun Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin memerintah negara ini. Dalam perjalanan 2 tahun pemerintahan Jokowi-Maruf ini juga datang pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat banyak target pembangunan yang dicanangkan terpaksa harus direvisi.

Sama seperti pemerintah di hampir semua negara di dunia, pemerintah di bawah Jokowi-Maruf pun harus bekerja keras berjibaku mengendalikan penyebaran Covid-19 yang nyaris memporak-porandakan perekonomian dunia.

Awalnya, pemerintah banyak mendapat hujan kritik dalam penanganan Covid-19 beserta dampaknya terhadap perekonomian nasional. Tapi, kini strategi penanganan Covid-19 di Indonesia banyak menuai pujian.

Prestasi dalam penanganan Covid-19 ini menjadi salah satu prestasi terbaik pemerintah di bawah Jokowi-Maruf selama dua tahun terakhir. Setidaknya, itu pula yang terpotret dalam hasil survei terbaru yang dilansir lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Baru-baru ini SMRCmenggelar survei nasional terkait 2 tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas,survei SMRC digelar dari tanggal 15-21 September 2021. Survei yang menggunakanmetode multistage random sampling melibatkan 1.220 responden. Adapun margin of error (MoE) survei ini sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Kata Sirojudin banyak temuan menarik dalam survei yang dilakukan lembaganya.

Salah satu temuan menarik itu terkait dengan masalah keamanan. Lembaganya mencatat, warga yang menilai kondisi keamanan baik atau sangat baik dalam survei September 2021 sekitar 61,3%. Sementara yang menilai buruk atau sangat buruk 11,8%, dan ada 24,2% yang menilai sedang saja. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab 2,7%.

Penilaian Positif

Menurut Sirojudin, penilaian positif atas kondisi keamanan kurang lebih stabil dibanding 2019. "Jadi secara umum penilaian atas kondisi keamanan lebih positif," katanya.

Temuan lainnya, lanjut Sirojudin, terkait dengan kondisi ekonomi nasional dan rumah tangga yang memburuk dibanding sebelum ada wabah Covid-19.

Namun demikian, sentimen positif atas kondisi ekonomi sekarang menguat dibanding tahun lalu. Kata Sirojudin, sebelum ada wabah Covid-19 yakni berdasarkan hasil survei pada Juni 2019 yang menilai kondisi ekonomi nasional lebih baik atau jauh lebih baik sebanyak 43,1%. Sentimen positif tersebut turun menjadi 15,2% pada Oktober 2020 setelah ada Covid-19.

"Tapi sekarang, meski belum kembali ke posisi sebelum ada wabah Covid-19, sentimen positif atas kondisi ekonomi nasional dalam setahun terakhir menguat dari 15,2% pada Oktober 2020 menjadi 26% pada September 2021," ujarnya.

Begitupun dengan kondisi ekonomi rumah tangga.Sebelum ada wabah Covid-19 yakni berdasarkan temuan hasil survei pada Juni 2019, yang menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih baik atau jauh lebih baik sebanyak 45,8%. Setelah ada wabah Covid-19 sentimen positif tersebut turun menjadi 12,2% pada Oktober 2020.

"Kini, sentimen positif atas kondisi ekonomi rumah tangga dalam setahun terakhir menguat dari 12,2% pada Oktober 2020menjadi 31,4% pada September 2021, meski belum kembali pulih ke posisi sebelum ada wabah Covid-19," katanya.

Lalu bagaimana dengan tingkat kepuasan warga atas kinerja Jokowi sebagai Presiden? Hasil survei SMRC yang terbaru menemukan tingkat kepuasan warga atas kinerja Jokowi sebesar 68,5%. Jadi tingkat kepuasan relatif stabil dibanding 2019.

"Hasil survei menemukan, ada 64,6% warga merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19. Sementara yang kurang/tidak puas 32%, dan yang tidak tahu 3,4%. Kepuasan atas kinerja pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 cenderung menguat dalam setahun terakhir, dari 60,7% pada Oktober 2020 menjadi 64,6% padaSeptember 2021," ungkapnya.

Sirojudin juga mengungkapkan, dari yang merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19, ada48% yang beralasan bahwa walaupun Covid-19 masih mengancam, pemerintah sudah bekerja keras untuk mengendalikan wabah ini. Selanjutnya ada 32,3% yang menilai sejauh ini Covid-19 cukup terkendali meskipun masih banyak.

Temuan lain,tambah dia, ada 50,7% warga yang merasa puas dengan kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Yang kurang atau tidak puas 44,1%, dan yang tidak menjawab 5,1%.

"Dari yang merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah pusat dalam menangani pemulihan ekonomi akibat wabah Covid-19, mayoritas, 51,9%, beralasan karena pandemi membuat ekonomi buruk, dan pemerintah sudah bekerja keras mengatasinya walaupun keadaan ekonomi secara umum masih buruk,selanjutnya 28,3% mengatakan dalam setahun terakhir di masa Covid-19 keadaan ekonomi mulai membaik," tuturnya.

Sangat Percaya

Temuan lainnya yang menarik dari survei SMRC, mayoritas, 67% warga masih sangat atau cukup percaya Presiden Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat wabah Covid-19. Sementara ada28,2%yang kurang atau tidak percaya dan 4,9% menjawab tidak tahu atau tak menjawab.

Dalam survei September 2021 ini juga mayoritas warga, 68,5%, masih sangat atau cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi. Sementara yang kurang atau tidak puas 29,5%, dan yang tidak menjawab 2%. Tingkat kepuasan ini relatif stabil dibanding 2019.

"Di antara warga yang merasa puas dengan kinerja pemerintah menangani Covid-19, banyak yang menilai walaupun Covid-19 masih mengancam pemerintah sudah bekerja keras mengatasi wabah ini. Yang mengatakan seperti itu sebanyak48%. Selanjutnya ada 32,3% yang menilai sejauh ini Covid-19 cukup terkendali meskipun masih banyak. Ada 12,3% yang menilai hasil kerja pemerintah tidak buruk dibanding banyak negara besar lain di dunia. Yang memiliki alasan lain sekitar 2,8%, dan yang tidak menjawab 4,5%," tutur Sirojudin.

Penilaian tak jauh berbeda diungkapkan pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi. Menurutnya, keberhasilan penanganan Covid-19 menjadi prestasi tersendiri dalam masa 2 tahun pemerintahan Jokowi-Maruf.

Ini menjadi istimewa karena strategi penanganan Covid-19 yang dilakukan Indonesia, terbukti lebih baik dibanding dengan negara lain. Setidaknya, penanganan Covid-19 yang dilakukan Jokowi ini lebih unggul, bahkan dibanding negara maju.

Dengan segala keterbatasan sumber daya, strategi penanganan Covid-19 yang dilakukan Jokowi, dipuji banyak negara. Ini modal positif bagi gerak kinerja Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin ke depannya.

"Seperti diketahui,upaya perbaikan dari pemerintah di bidang perekonomian Indonesia yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19 kinimulai membaik," kata Asrinaldi.

Menurut Asrinaldi, jika ini bisa dipertahankan Jokowi danMa'ruf Amin, terutama dalam pengendalian Covid-19 sebagai kuncinya, kinerja di sektor pemulihan perekonomian akan meningkat. Iinisecara keseluruhan akan berdampak pada sektor lain yang bakal terdorong untuk terus membaik.

"Ketika sektor perekonomian Indonesia semakin meningkat, hal itu akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat, seperti penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Semua dampak baik itu akan berimplikasi pula pada keamanan dan persatuan Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: