Diprediksi pergerakan masyarakat secara nasional pada mudik Lebaran nanti mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Diprediksi pergerakan masyarakat secara nasional pada mudik Lebaran nanti mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memastikan jumlah pemudik pada Idul Fitri 1445 H/2024 M bertambah dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut terjadi karena sekarang sudah tidak ada lagi pembatasan-pembatasan seperti ketika masa pandemi.

"Jumlah pemudik bisa dipastikan jauh lebih besar dibanding tahun lalu, karena sekarang kan sudah semakin terbuka, tidak ada lagi pembatasan-pembatasan," ujar Muhadjir, usai konferesi pers, di Jakarta, Rabu (13/3).

Dia mengaku belum mendapatkan angka pasti perkiraan jumlah pemudik untuk tahun ini. Koordinasi antar kementerian dan lembaga akan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan mudik berjalan lancar.

"Dalam satu-dua hari ini saya akan koordinasi dengan kementerian, terutama yang terkait itu Kemenhub dan TNI-Polri untuk memastikan mudah-mudahan penanganan mudik tahun ini tidak beda dengan tahun lalu yang tingkat kepuasan publiknya cukup besar, yaitu sampai 90 persen," jelasnya.

Muhadjir memaparkan, hasil evaluasi pelaksanaan mudik Lebaran 2023, menunjukkan masih ada sedikit kemacetan yang terjadi di jalur Merak, Banten. Saat ini pemerintah sedang mempercepat pembangunan rest area kilometer 97 sebagai tempat istirahat pemudik. "Jika ternyata belum selesai ketika musim mudik nanti, maka akan dicari alternatif lain," katanya.

Hasil Survei

Secara terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil survei yang menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. Hasilnya, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. Budi menuturkan, hasil survei sudah dilaporkan baik kepada pemerintah maupun swasta.

Menhub menerangkan, lonjakan pemudik akan mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas. Untuk antisipasi, pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif.

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ucapnya.

Menhub menambahkan, perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Dalam kesempatan itu, Kemenhub, Korlantas Polri, dan Kementerian PUPR resmi menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang memuat pengaturan pembatasan operasional angkutan barang selama libur Lebaran 1445 Hijriah/2024.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan SKB tersebut tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 Hijriah. "Pada SKB tersebut memuat pengaturan pembatasan operasional angkutan barang di libur lebaran mendatang," kata Hendro.

Hendro menjelaskan pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih. Waktu pelaksanaan pembatasan operasional angkutan barang di ruas tol. Pembatasan kendaraan angkutan barang diberlakukan mulai Jumat, 5 April 2024, pukul 09.00 sampai dengan Selasa, 16 April 2024, pukul 08.00. ruf/S-2

Baca Juga: