PRAYA - Ratusan pemuda yang tergabung Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, memblokir jalan di depan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan membakar ban.

Aksi itu sebagai bentuk protes kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association(???????MGPA) yang tidak melibatkan pemuda setempat dalam hal pekerjaan ajang MotoGP Mandalika.

Pantauan menunjukkan massa aksi membakar ban di tengah jalan, sehingga arus lalu lintas sempat macet beberapa saat. Selanjutnya massa aksi berangkat menuju Kantor ITDC untuk menyampaikan aspirasinya. "Kami akan tetap melakukan protes, kalau kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika," kata Srianom dalam orasinya di Praya, Selasa.

Ia mengatakan, sebagian petugas Marshall memang merupakan pemuda Pujut, namun masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh ITDC dalam memberdayakan masyarakat lokal. "Kami kecewa dengan ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," katanya.

Ketua Karang Taruna Desa KetaraVena Supriadi mengatakan, para Marshall yang dipekerjakan dalam ajang MotoGP Mandalika hanya digaji 400 ribu rupiah, dan mereka bekerja selama dua minggu.

"Artinya masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGP ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja," katanya pula.

Managing Direktur PT ITDC Bram Subiandoro mengatakan, tuntutan para pemuda Pujut tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan pihak terkait guna mencari solusi terkait tuntutan warga tersebut. "Kami akan diskusikan dengan pihak terkait apa yang menjadi aspirasi para pemuda ini," ujar Bram.

Baca Juga: