Jakarta - Para pemuda di Indonesia harus aktif melakukan gerakan penyadaran pada publik tentang demokrasi yang substantif. Peran pemuda, dalam kepemiluan, bukan hanya sekadar mengawal, mengawasi dan masuk bilik suara. Tapi harus bisa memproduksi gagasan alternatif yang progresif. Demikian dikatakan Girindra Sandino dari Jaringan Pemilih Merdeka yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), di Jakarta, Rabu (24/1).
Menurut Girindra, keterbatasan pranata-pranata demokrasi, termasuk partai politik, dalam memperjuangkan hak-hak dasar rakyat, ini akibat sumber daya politik lebih tecurah pada tuntutan-tuntutan demokrasi prosedural. Energi banyak habis hanya untuk mengurusi kalkulasi pragmatik dan kepentingan-kepentingan politik jangka pendek. Elite politik yang dihasilkan oleh demokrasi prosedural pun, lanjut Girindra, kepentingannya hanya demi mempertahankan posisi politik mereka. Sebaliknya bukan perubahan politik dan ekonomi mendasar yang hendak mereka wujudkan. ags/AR-3