BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berkomitmen mempercepat proses transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT) guna mewujudkan target bauran energi bersih di daerahnya.

"Saat ini, di Lampung untuk energi listrik mengalami surplus, sehingga kondisi kelistrikan cukup stabil," ujar Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim di Bandarlampung, Rabu (26/10).

Sementara, menurut dia, porsi energi listrik yang telah menggunakan sumber EBT mencapai 39 persen. "Harapannya bisa bertambah lagi persentasenya untuk mewujudkan energi bersih," katanya.

Dia mengatakan percepatan transisi ke EBT akan dilakukan melalui pengembangan potensi panas bumi antara lain Way Ratai.

"Selanjutnya, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di gedung milik Pemerintah Provinsi Lampung sebagai objek percontohan dalam rangka menyukseskan program satu juta surya. Saat ini, telah ada 10 PLTS dengan total daya 420 kW yang terpasang," tambahnya.

Ia melanjutkan, upaya lain adalah revitalisasi PLTS terpusat di Way Haru dan Bandar Dalam, Kabupaten Pesisir Barat, yang akan melistriki daerah tertinggal, terdepan dan terluar.

"Energi ini tidak hanya digunakan saat ini, namun perlu juga mempersiapkan cadangan untuk generasi penerus, melalui konversi ke energi baru terbarukan. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mewujudkan kemandirian listrik dengan membuat pembangkit listrik baru berbasis energi terbarukan dan memanfaatkan potensi yang ada," ucap dia.

Sebelumnya, pemerintah telah menyusun langkah mencapai net zero emission pada 2060 melalui sejumlah strategi antara lain pengembangan EBT secara masif, termasuk hidrogen dan nuklir; retirement PLTU secara bertahap; dan penggunaan teknologi bersih melalui carbon capture and storage (CCS)/carbon capture, utilization and storage (CCUS).

Selanjutnya, pemanfaatan kendaraan listrik dan kompor induksi; pengembangan jaringan gas rumah tangga; pemanfaatan biofuel; dan penerapan manajemen energi dan standar kinerja energi yang minimum.

Baca Juga: