Pemprov Kaltim berharap ada kerja sama tripartit antara pemerintah daerah, Otorita Ibu Kota Nusantara dan lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di IKN.

SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berharap ada kerja sama tripartit antara pemerintah daerah, Otorita Ibu Kota Nusantara dan lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di IKN.

"Saya pernah mendengar Otorita IKN membutuhkan tenaga di bidang data scientist, namun belum ada yang memenuhi syarat, meski sudah dibuka beberapa kali," ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Samarinda, beberapa hari lalu.

Sekda Sri Wahyuni mengungkapkan, Pemprov Kaltim berencana melakukan penjajakan kerjasama dengan Badan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo dalam upaya penyediaan tenaga talent digital di Kaltim yang dirasa sangat dibutuhkan pada era transformasi digital saat ini. "Kementerian Kominfo punya lembaga pendidikan setara perguruan tinggi di bidang digital," ucapnya.

Lembaga pendidikan ini fokus mencetak talent-talent digital. Nantinya, Pemprov Kaltim memberikan beasiswa pada mahasiswa yang kuliah di sana. Selanjutnya, Otorita IKN menampung mahasiswa yang sudah menempuh pendidikan untuk ditempatkan di IKN. "Ini salah satu peluang kolaborasi yang coba kita jajaki tahun ini," ujar Sekda.

Selain SDM, lanjutnya, potensi yang perlu dimanfaatkan dengan adanya IKN di Kaltim yaitu meningkatnya kunjungan baik melalui Balikpapan maupun Samarinda. "IKN ini menjadi magnet baru, bahkan ada yang bilang belum ke Kaltim kalau belum ke IKN," imbuh Sri.

Peluang tersebut, menurutnya, harus dapat ditangkap dan dimanfaatkan daerah-daerah mitra IKN dengan melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak. "Saat ini Pemprov tengah menyusun buku cetak biru terkait pengembangan wilayah IN yang terkoneksi dengan kebutuhan IKN," terangnya.

Dalam penyusunan blue print itu, Pemprov Kaltim tidak menggunakan APBD namun bekerjasama dengan GIZ (Badan Kerja Sama Internasional) dari negara Jerman yang juga ikut menyumbangkan dana.

Sementara itu, Otorita IKN menyatakan bahwa pembangunan ekosistem perusahaan rintisan (startup) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) penting di Nusantara, Kaltim. "Pembentukan ekosistem startup dan UMKM sangat penting dalam mencapai target Indonesia Emas 2045. Dengan peningkatan usia produktif, perlu dibarengi dengan pengembangan lapangan pekerjaan di sektor digital dan kreatif," ujar Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Prof. Mohammed Ali Berawi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ali mengatakan bahwa Otorita IKN mendukung penuh pengembangan ekosistem yang menunjang perusahaan rintisan (startup) dan UMKM sebagai bagian dari pembangunan IKN.

Dia juga mengatakan, pembangunan IKN juga melibatkan para penduduk lokal agar tidak hanya menjadi penonton, namun juga sebagai aktor pembangunan melalui berbagai program pembinaan, pelatihan literasi digital, upskilling dan reskilling.

Otorita IKN telah melakukan pelatihan Coding Mom, Coding Difable, dan Solar Mom sebagai bentuk peningkatan literasi digital dan pengetahuan mengenai energi terbarukan bagi kaum ibu dan penyandang disabilitas.

Selain itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN tersebut juga menjelaskan program Nusantara K-Hub sebagai titik lebur (melting point) antara pemerintah, institusi pengetahuan, dan industri sebagai pusat inovasi dan pengembangan startup di Nusantara.

"Otorita IKN telah menandatangani MOU dengan 7 Universitas ternama nasional dan juga sedang dalam pembicaraan dengan lebih dari 12 Universitas dan Lembaga pengetahuan internasional, serta lebih dari 40 industri teknologi global. Momentum pembangunan IKN akan jadi kesempatan besar dalam melakukan leapfrogging dalam penguasaan teknologi bagi industri dan akademisi nasional," kata Ali. Ant/S-2

Baca Juga: