Banjarmasin - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan rehabilitasi terhadap tanamanmangrove di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, salah satunya di Kabupaten Tanah Laut.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel Rusdi Hartono di Banjarbaru, Kamis, program ini dilaksanakan di Desa Bawah Layung Kabupaten Tanah Laut.
"Luas lahan yang direhabilitasidi desa ini mencapai 6,5 hektare," ujarnya.
Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali ekosistem mangrove yang rusak akibat perubahan iklim serta aktivitas manusia.
Dikatakan Rusdi, rehabilitasi dilakukan dengan menanam dua jenis mangrove, yaitu Avicennia dan Rhizophora Mucronata (bakau).
"Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian sumber daya yang ada di sekitarnya," katanya.
Rusdi mengatakan, manfaat dari konservasi mangrove sangatlah besar. Selain sebagai pelindung pantai dari naiknya permukaan air laut, angin kencang dan ombak besar akibat perubahan iklim, mangrove juga menjadi tempat berkembang biak ikan, kepiting, udang, burung dan sumber makanan bagi spesies di darat.
Saat ini, ungkap dia, Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 67 persen ekosistem pesisir dari luas total wilayahnya.
Dijelaskan dia, ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena mangrove sendiri memiliki kemampuan menyimpan karbon hingga sepuluh kali lipat lebih banyak daripada kemampuan hutan hujan.
Melalui program rehabilitasimangrove ini, selain pelestarian lingkungan yang terjaga, diharapkan dapat memberikan stimulus perekonomian bagi masyarakat sekitar.
"Kegiatan ini bisa menjadi contoh nyata bagi masyarakat sekitar untuk menjaga lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian alam. Dengan melakukan kegiatan kolaborasi seperti ini, kita bisa bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua," demikian ujar Rusdi.

Baca Juga: