Jumlah orang miskin Jakarta Utara diklaim menurun. Namun, angkanya tetap masih tinggi.

JAKARTA - Kemiskinan dan kebodohan berkaitan satu sama lain yang masih dialami sebagian masyarakat. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara Negara (ASN) DKI Jakarta diajak untuk memeranginya. "Pemprov mengajak seluruh jajaran ASN Jakarta untuk bersama-sama memerangi kemiskinan dan kebodohan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Joko Agus Setyono, Jumat (10/11).

Jalan penghapusan kemiskinan dan kebodohan yang dapat ditempuh, salah satunya bisa melalui pembangunan ekonomi kerakyatan. Joko mengatakan, bersama membangun usaha dan ekonomi kerakyatan akan menjadikan Indonesia tumbuh maju dan sejahtera.

Joko Agus mengatakan itu saat memimpin upacara Peringatan ke-78 Hari Pahlawan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta di Silang Monumen Nasional Selatan, Jakarta Pusat. Dalam upacara tersebut, petugas membacakan pesan-pesan para pahlawan Indonesia. Kemudian, disusul pembacaan teks sambutan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Joko mengatakan, tema peringatan Hari Pahlawan ke-78 ini "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan." Tema tersebut diangkat melalui hasil renungan untuk menjawab ancaman penjajahan moderen yang nyata. Sebab sekarang negara Indonesia merupakan pasar besar yang dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa.

Indonesia memiliki tanah subur. Hasil laut melimpah. Kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral. Dengan kekayaan yang melimpah dapat menjadi bekal bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Mereka saat itu mampu menghadapi musuh dalam pertempuran 10 November 1945 hanya menggunakan bambu runcing.

Saat itu, rakyat saling bergandengan tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama beserta pengikutnya. Demikian juga laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara bersatu melawan penjajah. Semangat itulah yang harus diteruskan untuk memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan.

Selain itu, Joko juga bersyukur bangsa ini terus memiliki semangat perjuangan seperti itu. "Denyutnya masih dapat dirasakan sampai seluruh pelosok negeri," tandas Joko.

Lebih jauh Joko menegaskan, seluruh ASN Jakarta dan masyarakat Jakarta perlu mempunyai jiwa semangat menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Sikap ini penting demi menyatukan rakyat dan mewujudkan kehidupan kebangsaan yang berdaulat, adil dan makmur.

Selain itu, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk masa depan yang lebih baik. Hadir dalam upacara tersebut ASN di lingkungan Balai Kota, pimpinan Badan Usaha Milik Daerah, serta keluarga pahlawan nasional.

Jakut Turun

Sementara itu, jumlah orang miskin Jakarta Utara diklaim turun 0,06 persen berkat keterpaduan semua pihak dalam mendorong kebangkitan kembali aktivitassosial dan ekonomi pascapandemi. "Kemiskinan Jakarta Utara menurun berkat kerja tim dan bukan karena pemerintah saja. Bahkan ini berkat masyarakat yang paling dominan peduli terhadap pengentasan kemiskinan," kata Sekretaris Kota Jakarta Utara AbdulKhalit.

Hal itu disampaikannya usai tabur bunga dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan di buritanKRI dr Radjiman Wedyodiningrat di Teluk Jakarta, Jumat. Jumlah orang miskin Jakut Maret tahun lalu masih 133.730. Angka tersebut sampai Maret tahun ini turun menjadi 125.980 orang.

"Ini tentu masih menjadi tantangan terbesar untuk pemerintah mengentaskan periode bulan mendatang," jelas Abdul.Sebagai upaya mengentaskan kemiskinan, menurut Abdul,Pemerintah Provinsi DKI sudah memberikan Bantuan Sosial Tunai kepada 210.344 masyarakat miskin Jakarta Utara. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat perlindungan dan jaminan sosial.

Adapun upaya memerangi kebodohan, kata dia, salah satu dari tiga yang dicanangkan Pemerintah Kota Jakarta Utara adalah peningkatan literasi digital. Ini ditempuh melalui kolaborasi dengan Jurnalis Jakarta Utara."Jadi, yang mau dicapai adalah kesadaran karakter, peningkatan kompetensi, dan literasi digital," tandas Abdul.

Baca Juga: