Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta kembali menggelar kegiatan Home Business Camp (HBC) yang ke-13. Program tersebut diharapkan dapat membuat anak muda yang merintis usaha yang bermula dari hobi mendapatkan pendampingan agar bisa mandiri.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo mengatakan, akan terus mendorong para wirausaha muda yang berusia 18-28 tahun untuk mengelola dan mengupdate ilmu usahanya agar menjadi wirausaha yang profesional.
Ia menambahkan, para peserta HBC ini tidak hanya diberikan pelatihan selama tiga hari, mereka juga akan didampingi selama dua tahun. Sehingga tidak hanya matang dalam mengelola manajemen usahanya saja tetapi juga menjadi wirausaha yang settle dan membantu pemuda lainnya dengan menjadi seorang motivator wirausaha.
"Harapannya, para wirausaha ini juga ikut menggerakkan dan membimbing anak muda lainnya yang sedang merintis usaha, kata Tri, dikutip dari laman resmi Pemkot Yogyakarta. Rabu (20/3).
Pembukaan pendaftaran HBC ini dimulai sejak tanggal 5 Maret hingga 14 April 2024. Untuk tahun 2024, program HBC akan menyasar 50 peserta dengan syarat memiliki NIK atau merupakan pemuda yang berdomisili di Kota Yogyakarta. Selain itu, peserta juga memiliki usaha yang sudah berjalan setidaknya minimal satu tahun dengan berbagai jenis usaha mulai dari bidang fesyen, kuliner hingga kerajinan.
"Sampai saat ini masih ada 29 peserta yang mendaftar. Sehingga masih ada peluang bagi pemuda lainnya untuk mendaftarkan diri menjadi peserta HBC. Mereka akan kita didik selama tiga hari dengan berbagai pengetahuan bisnis, softskill dan skill, sehingga bisa mendorong mereka menjadi seorang wirausaha," ujar Tri.
Tri juga menjelaskan, sejak adanya HBC sejak tahun 2014 hingga tahun 2024, peserta HBC yang sudah mendapat pendampingan berjumlah 300 orang. Selain fesyen, kerajinan dan kuliner peserta yang bisa mendaftar menjadi peserta HBC ada pada bidang jasa seperti jasa laundry ataupun bimbingan belajar yang bisa mengikuti program HBC.
"Setidaknya wirausaha yang mengikuti HBC ini sudah satu tahun merintis usahanya. Sehingga kami hanya membantu dan mendorong usaha mereka agar lebih settle. Sehingga harapannya, anak muda menjadi anak yang mandiri, bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan bermanfaat kepada anak muda di sekitarnya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Substansi Pengelolaan Data Informasi dan Penguatan Manajemen Usaha Mikro, Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta Novi Satria Listantoro mengungkapkan, hingga saat ini dari kumulatif hasil updating data Semester II Tahun 2021 dan Semester I Tahun 2022 jumlah UMKM yang ada di Kota Yogyakarta sebanyak 6835.
"Nantinya peserta yang lolos dalam program HBC selain diberikan pendampingan juga akan diapresiasi dengan menampilkan produk usaha mereka di gerai HBC di Galeria Mall. Selain itu, jika usahanya bergerak di bidang kuliner akan dipasarkan di Pasar UMKM Jumat Berkah yang terletak di Balai Kota Yogyakarta," tuturnya.
Menurut dia, hingga saat ini tidak ada kendala yang dihadapi, hanya saja peserta yang mendaftar pada program HBC banyak diminati oleh warga yang bukan penduduk Kota Yogyakarta.
"Peminatnya setiap tahunnya terus bertambah, namun karena ada syarat yang mengharuskan peserta ber NIK Kota Yogyakarta maka peserta yang mendaftar di luar Kota Yogyakarta tidak dapat mengikuti program HBC," imbuh Novi.
Salah satu peserta HBC angkatan ke-3 Dandang mengungkapkan, selama menjadi anggota HBC, Ia banyak bertemu dengan para pelaku wirausaha dan saling belajar bagaimana kiat dan cara dalam berwirausaha yang baik. Ia berharap, dengan proses yang dilalui dapat menjadikannya sebagai wirausaha yang sukses dan profesional.
"Tentunya ini proses pembelajaran yang panjang, karena banyak yang harus dipelajari dari pengusaha senior. Sehingga sampai saat ini selalu ada tantangan yang harus terus dipelajari agar menjadi pengusaha yang profesional," pungkasnya.