Pemkot Ternate tetapkan tanggap darurat bencana banjir bandang
TERNATE - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate selama dua pekan ke depan.
"Selain itu kita juga telah membentuk posko tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua dan menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang dialami warga," kata Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, di Ternate, Minggu.
Ia menyebut Pemkot Ternate telah melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang dan akan terus fokus melakukan evakuasi.
Di samping itu, pihaknya akan mengecek secara pasti nama-nama korban agar datanya tidak simpang siur dan melalui satu pintu di posko tanggap darurat.
"Sedangkan untuk pengungsi banjir bandang ini kita tempatkan di SMK Pelayaran Kelurahan Kastela dan korban yang lain sudah berada keluarga mereka untuk sementara waktu," ujarnya.
Dia menyatakan, Pemkot Ternate telah menyiapkan posko pengungsi bagi para korban, salah satunya di SD Kelurahan Rua agar mempermudah proses evakuasi dan koordinasi di lapangan.
Pemkot Ternate juga akan menyiapkan segala kebutuhan di posko evakuasi untuk pengungsi, baik itu air bersih, makanan dan lain-lain.
Sementara itu, dari data yang diterima total korban meninggal sebanyak 13 orang sudah ditemukan dan satu korban lainnya ditemukan menjelang dihentikan sementara proses pencairan.
Sementara data yang dikantongi tim posko tanggap darurat yang dibentuk Pemerintah Kota Ternate menunjukkan korban meninggal berjumlah 11 orang.
Dari pantauan di lapangan, Tim SAR Gabungan saat ini terus melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban bencana banjir bandang di Kelurahan Rua.
Banjir tersebut membawa material lumpur, batu hingga kayu dengan ukuran besar yang menerjang pemukiman warga.
Di lokasi terlihat empat unit ekskavator dikerahkan membersihkan material yang menutup akses jalan utama di lokasi di tengah guyuran hujan.