Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terpaksa menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena 25 siswa, satu guru, dan satu staff tata usaha terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu ditemukan setelah semua peserta PTM melakukan tes PCR.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, menyebutkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan tes PCR di 18 SMP yang menggelar kegiatan PTM. Kemudian Dinkes menemukan sejumlah murid, guru, dan staf TU positif Covid-19 di 15 SMP dari 18 sekolah tersebut.

Arief pun bergerak cepat dan membahas bersama Dindik dan Dinkes. Pembahasan tersebut sudah selesai dan menghasilkan keputusan untuk menghentikan PTM di 15 sekolah tersebut maksimal dua pekan.

"Semalam sudah dibahas antara Dindik (Dinas Pendidikan) dan Dinkes (Dinas Kesehatan), jadi sekolah-sekolahnya diliburkan dulu sementara," papar Arief, Kamis (30/9).

Selama ditutup, Pemkot Tangerang akan melakukan penelusuran kontak hingga keluarga korban positif Covid-19.

"Kami terus melakukan testing-testing ke anak-anak. Yang kami khawatir, indikasi kasusnya sinkron dengan yang disampaikan Menkes, rata-rata tanpa gejala," ujar Arief.

Arief mengungkapkan bahwa murid, guru, dan staf TU yang positif Covid-19 sudah divaksinasi. Dari 27 orang, 25 di antaranya termasuk pasien tanpa gejala. Dua orang lainnya tergolong pasien bergejala ringan, seperti batuk dan pilek.

Baca Juga: