Pemkot Surabaya optimalkan 76 rumah pompa dan normalisasi saluran
SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur mengoptimalkan keberadaan 76 rumah pompa serta melakukan normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir saat musim hujan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, di Surabaya, Rabu, mengatakan ujung tombak penanganan genangan terletak pada optimalisasi rumah pompa yang tersebar di 76 lokasi di seluruh wilayah Kota Pahlawan.
"Ujung tombak kita ada di rumah pompa. Saat ini, kita memiliki 76 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik. Setiap rumah pompa memiliki antara tiga hingga tujuh unit pompa, dengan kapasitas minimal 3 meter kubik," katanya.
Selain pompa utama, Syamsul mengatakan setiap rumah pompa juga dilengkapi pompa kecil untuk mengatasi lumpur yang diharapkan dapat membantu mencegah genangan air secara lebih efektif.
"Jadi itulah mengapa di Surabaya, kalau ada genangan, Insya Allah tidak sampai menginap," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sebelum hujan turun, tim DSDABM Surabaya sudah memulai langkah preventif dengan mengosongkan saluran air melalui pompa.
"Begitu langit mulai mendung, kami segera mengosongkan saluran-saluran melalui rumah pompa, dan airnya dibuang ke laut. Ketika hujan turun, air akan langsung masuk ke saluran yang sudah kosong," tuturnya.
Selain pengoperasian rumah pompa, pihaknya juga melakukan pengerukan atau normalisasi saluran, baik primer maupun sekunder selama musim kemarau.
Pengerukan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas saluran, sehingga air dapat mengalir dengan lancar saat hujan datang.
"Jadi kapasitas saluran juga mempengaruhi. Makanya ketika musim kemarau kita lakukan pengerukan-pengerukan saluran," tuturnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat karena sekalipun pengerukan saluran tersier di wilayah pemukiman menjadi tanggung jawab warga, namun Pemkot Surabaya tidak menutup mata.
"Kami siap membantu warga yang ingin melakukan kerja bakti di wilayahnya. Jika ada lokasi yang sulit, seperti gorong-gorong, kami akan kirimkan personel untuk membantu," katanya.
Pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menangani perantingan pohon sebagai antisipasi angin kencang yang sering menyertai saat hujan deras.
"Teman-teman DLH juga sudah mulai memangkas pohon-pohon yang berisiko agar aman saat musim hujan," tuturnya.