Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Administrasi Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Kota Serang menggelar acara Rapat Koordinasi Percepatan Pengelolaan dan Penertiban Kawasan Banten Lama. Kegiatan itu digelar di ruang Aula Rapat Setda, pada Rabu (13/3).

Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, terkait dengan keberadaan Kawasan Penunjang Wisata (KPW) terlihat terbengkalai karena banyak ditumbuhi oleh alang-alang. Ia berharap, keberadaan KPW bisa diperbaiki kembali, sehingga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin ke depannya.

"Saya melihat di situ setelah menemani Pj Gubernur Banten dan perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, setelah selesai bersama camat melihat sekitar masjid dan taman, ini bangunan didirikan oleh alang-alang atau pasar terbengkalai," kata Yedi Rahmat, dikutip dari laman Instagram Pemkot Serang, Rabu (13/3).

"Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, ke depan terkait dengan KPW dapat dimaksimalkan dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," tambahnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang (Asda) Yudi Suryadi yang membuka rapat koordinasi percepatan pengelolaan dan penertiban kawasan Banten Lama menjelaskan, sampai hari ini rencana pemindahan pedagang dari zona inti ke Kawasan Penunjang Wisata (KPW), masih terkendala dengan jumlah pedagang yang tidak sesuai dengan data awal.

Kemudian, kata Yudi Suryadi, keberadaan atau Kondisi KPW sendiri yang masih menyimpan permasalahan di antaranya adalah dari tempat akses masuk kendaraan.

"Dari jumlah pedagang yang berlipat ganda ini yang menjadi permasalahan sehingga jumlah awal berlebihan dengan data sekarang. Sehingga para pedagang tidak bisa pindah," ucapnya.

"Dan untuk kawasan Banten Lama yang di dalamnya (KPW), sudah ada kesepakatan bersama dengan Kabupaten Serang tentang pembagian wilayah, baik dari zona inti dan yang lainnya," lanjutnya.

Yudi berharap, dengan diadakannya rapat koordinasi ini, bisa menghasilkan formula untuk dijadikan langkah kedepan untuk bisa memaksimalkan KPW kedepannya.

"Mudah-mudahan ke depan bisa menghasilkan solusi yang baik. Sehingga KPW bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," tuturnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengan, Perindustrian dan Perdagangan (DinkopUKMperindag) Wahyu Nurjamil menyamaikan, pada tahun 2022 bulan Desember sampai Februari 2023, telah berupaya menghidupkan pasar Kawasan Penunjang Wisata (KPW) di wilayah Banten Lama. Menurut dia, itu semuanya dibuktikan dengan dibuatnya surat kesepakatan dengan para pedagang dan Pemkot Serang. Wahyu menambahkan, kondisi dan keberadaan pasar Kawasan Penunjang Wisata (KPW) yang ada di Banten secara desain terdapat kekeliruan atau bisa dibilang salah.

"Karena kondisi Pasar KPW itu salah desain, yang mana keberadaannya berada di pinggir jalan namun pintu masuknya tidak menghadap ke depan jalan. Langkah yang mungkin bisa ditempuh oleh kami adalah pertama membongkar pagar yang ada di pasar Kawasan Penunjang Wisata (KPW), kedua membuka jalan akses tengah, yang nantinya ada bangunan terbongkar ruko, dan ketiga keberadaan mobil konsumen jangan masuk ke dalam," Imbuhnya.

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, akan menyelesaikan pasar yang mudah terlebih dahulu untuk dilakukan revitalisasi.

"Setelah itu yang akan dikerjakan Pasar Kepandaian dan Pasar Kalodran ke depan nya. Dan masih ada banyak lagi pasar KPW, yang ada di Kota Serang seperti Margaluyu dan pasar rau," jelasnya

Ia juga mengatakan, setelah melaksanakan rapat koordinasi ini, perlu adanya pendataan ulang, dan sekaligus uji publik terkait dengan pendanaan dan lain-lainnya terkait dengan Kawasan Penunjang Wisata (KPW).

"Karena kalau dinominalkan total revitalisasi plus memanfaatkan KPW itu bisa mencapai 7 miliar ada kemungkinan melakukan upaya meminta DAK ke Kemendag, atau harus fokus pendanaan di situ," jelas Wahyu.

"Dan setelah selesai rapat koordinasi ini, saya memberikan saran untuk melakukan uji publik setelah lebaran, dengan para pedagang dengan kesepakatan tahun lalu. Sehingga nantinya bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat," pungkasnya.

Baca Juga: