PONTIANAK - Wali Kota Pontianak,Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan adanya masalah kekurangan sumber daya manusia (SDM) terutama guru yang dihadapi sebagian besar pemerintah daerah, termasuk di Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

"Jumlah guru yang pensiun sekitar 200-300 guru setiap tahunnya," kata Edi Rusdi Kamtono saat memberikan sambutan pada Konferensi Kerja Kota XI Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pontianak masa bakti 2015-2020 di Pontianak, Minggu (26/7).

Menurut Edi seperti dikutip dari Antara, setiap usulan yang diajukan ke pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik sesuai dengan analisis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, rata-rata yang dipenuhi hanya sekitar 40 hingga 50 persen.

Kondisi ini, tambah Edi, mengakibatkan kekurangan tenaga guru tidak pernah terpenuhi secara keseluruhan sehingga tenaga guru honorer menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi kekurangan tersebut.

"Ini suatu problem tersendiri yang menjadi pekerjaan rumah kita dalam menyelesaikan permasalahan kekurangan SDM tenaga pendidik," ungkap Edi.

Di sisi lain, dirinya menilai honor yang diperoleh oleh guru honorer saat ini terbilang belum layak. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan berupaya untuk mencari solusinya agar kesejahteraan guru honorer lebih terjamin. mar/N-3

Baca Juga: