"Mudah-mudahan nanti setahun ke depan bisa sesuai target, yaitu 14 persen. Sekarang masih 26 persen, kita perlu berjuang kurang lebih 12 persen lagi."

Banjarmasin -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan mampu menurunkan angka stunting hingga menjadi 14 persen.

Wakil WaliKota Banjarmasin H Arifin Noormengaku optimistis target penurunan stunting hingga di angka 14 persen itu dapat dicapai dengan upaya yang lebih masif.

"Mudah-mudahan nanti setahun ke depan bisa sesuai target, yaitu 14 persen. Sekarang masih 26 persen, kita perlu berjuang kurang lebih 12 persen lagi," katanya saat diseminasihasil audit kasus stunting tahap I Kota Banjarmasin, Kamis.

Dia menjelaskan, hasil audit yang telah dilaporkan dapat menjadi perhatian seluruh pihak."Memang ada beberapa hal yang harus kita pertahankan, termasuk soal pemenuhan gizi (memberi makan kepada anak-anak)," ujarnya.

"Untuk itu, kita bersama-sama seluruh stakeholder dari dinas, ada dukcapil termasuk melibatkan dokter anak dan psikolog untuk bisa mendata, berjuang bersama menurunkan stunting secara terstruktur," tambahnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) M Helfianoormenuturkan, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut awal dari fenomena kasus yang ada, terutama soal peranan orang tua dalam pola asuh anak.

"Metode yang kita ambil kebanyakan dari kasus yang terjadi di masing-masing kelurahan. Lalu kita coba petakan baik itu faktor penyebab risiko, penyebab stuntingnya, dibantu oleh tim ahli yang berasal dari RS Sultan Suriansyah dan Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB)," terangnya.

Ia berharap hal ini dapat menjadi tolak ukur tim pencegahan dan penurunan stunting (TP2S) untuk melakukan intervensi. "Kita harap sedikitnya gambaran faktor-faktor risiko tadi bisa dijadikan bahan bagi teman-teman TP2S pada saat melaksanakan intervensi ketika di lapangan," tandasnya.

Baca Juga: