Bupati Subang H Ruhimat menyambut langsung kunjungan dari Bulog Provinsi Jawa Barat dan Bulog Kabupaten Subang, di Ruang Rapat Segitiga, Selasa (22/3).

Pertemuan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut MoU antara BKKBN Pusat dengan Bulog terkait program CSR Bulog Peduli Gizi untuk mengentaskan stunting di Kabupaten Subang.

Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat, Mersi Windrayani menyampaikan, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog ini merupakan program Nasional Bulog.

"Kami akan meluncurkan Program Dahsyat (Dapur Sehat Anti Stunting) di Desa Mulyasari Kecamatan Binong karena di Kabupaten Subang, Desa Mulyasari merupakan Desa dengan tingkat jumlah kasus stunting tertinggi dengan 112 kasus," ujar Mersi.

Ia menambahkan, program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan dan berharap mendapatkan hasil yang maksimal.

"Kebutuhan pangan kasus stunting akan kami penuhi selama 3 bulan dengan masing-masing anak mendapatkan jatah 10 kg beras Fortivit, atau beras yang sudah dicampur dengan vitamin selama satu bulan. Kami berharap program ini dapat menangani kasus stunting di Desa Mulyasari," lanjutnya.

Program yang akan dilaksanakan lanjut Mersi, tidak hanya untuk mengatasi stunting tetapi juga akan meningkatkan perekonomian di wilayah Desa Mulyasari.

"Selain sebagai upaya untuk menangani kasus stunting 112 anak di Desa Mulyasari, program ini juga akan meningkatkan perekonomian di wilayah sekitar, karena selain pemberian bantuan, juga akan dicanangkan Rumah Pakan Kita (RPK) dengan masyarakat menjadi penggerak untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan hasil pertanian yang ada di Desa Mulyasari," terang Mersi.

Ditempat yang sama, Kabag Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Bulog Andes Masri Hidayat mengungkapkan, bahwa program CSR Bulog ini sudah berjalan selama 2 tahun di berbagai daerah di Indonesia. Program ini merupakan masukan dari Menteri BUMN Republik Indonesia tentang gizi masyarakat.

"Sesuai dengan instruksi Menteri BUMN Erick Thohir, Bulog fokus ke arah Gizi. Program ini sudah berjalan 2 tahun dan telah dicoba di Sukabumi dan beberapa wilayah di Indonesia Timur. Bahkan, hasil dari program DAHSYAT di NTB akan dilihat langsung Oleh Presiden RI," ujar Andes.

Masih Andes, pihaknya meminta kerja sama dan sinergi antara Bulog dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang agar program tersebut dapat berjalan lancar dan dapat menjadi percontohan bagi daerah lain.

"Perlu ada penilaian netral dalam melihat kasus stunting. Mohon izin sebelum pemberian beras, untuk diberikan penelitian oleh tim ahli agar dapat terukur tingkat keberhasilan program ini. Kami berharap Kader Posyandu dapat mengawal program ini sehingga keberhasilan dari program ini menjadi tolak ukur bagi pelaksanaan program serupa di daerah yang lain," lanjutnya.

Selain itu Kang Jimat sapaan akrab Bupati Subang dalam sambutannya menyatakan rasa terima kasih dan gembira atas program CSR dari Bulog.

"Terima kasih kepada Bulog karena memang masalah stunting ini concern sehingga dapat dikatakan program CSR dari Bulog ini gayung bersambut bagi kami," ucap Kang Jimat.

Kang Jimat menyatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang siap memberikan dukungan demi kelancaran program tersebut dan demi mengentaskan masyarakat dari stunting.

"Kami akan siap follow up karena Desa Mulyasari gudang beras tapi kekurangan gizi. Hal ini harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan program CSR. Selain memberikan bantuan, alangkah baiknya apabila dilakukan edukasi kepada masyarakat Desa Mulyasari terkait gizi," lanjutnya.

Kang Jimat menginstruksikan Kepala Dinas P2KB3A untuk menyiapkan personil dan sarana pendukung demi lancarnya program CSR Bulog. Pihaknya juga berharap program CSR Bulog tidak hanya berhenti di Desa Mulyasari, tetapi dapat dilaksanakan di wilayah Subang yang lain.

"Kami akan siapkan Desa-desa yang lain Kami sangat membutuhkan CSR dari Bulog. Selain kita berikan bantuan, kira berikan ilmunya." tutup Kang Jimat.

Baca Juga: