Pemkab Natuna berikan beasiswa 109 orang ke perguruan tinggi ternama
NATUNA - Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau memberikan beasiswa untuk 109 orang anak asli daerah itu ke 11 perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Kepala Bagian Kerja sama Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna Faisal Firman dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Senin, mengatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tahun 2022 hingga September 2024.
Adapun perguruan tinggi tersebut yakni Pem Akamigas, Politeknik Perkapalan Negeri, Institut Teknologi PLN, Universitas Pertamina, Universitas Telkom, Politeknik Ketenagakerjaan, Politeknik Ahli Usaha Perikanan, STMKG, STAN, Esa Unggul dan Akademi Metrologi dan Instrumentasi.
"Totalnya sekitar 109 orang. Beasiswa ini kita prioritaskan untuk anak kurang mampu," ucap dia.
Ia merinci pada 2022 Pemkab Natuna memberikan beasiswa 26 orang, 10 orang di Politeknik Perkapalan Negeri, delapan orang di PEM Akamigas dan delapan orang di Institut Teknologi PLN.
Sedangkan di 2023 sebanyak 31 orang, tiga orang di Akademi Metrologi dan Instrumentasi, enam orang di Politeknik Ahli Usaha Perikanan, 15 orang di Universitas Pertamina, lima orang di Universitas Telkom, dan satu orang di Politeknik Ketenagakerjaan.
Untuk di 2024 Pemkab Natuna mendapatkan lagi sebanyak 49 orang, 11 orang di Universitas Esa Unggul, 10 orang di Universitas Telkom, satu orang di Politeknik Ahli Usaha Perikanan, lima orang di Akademi Metrologi dan Instrumentasi, dua orang di Institut Teknologi PLN, 15 orang di Universitas Pertamina, empat orang di STAN dan dua orang di STMKG.
"Beberapa beasiswa yang didapat pada tahun ini berkat kerja keras para penerima mempertahankan nilainya sehingga pihak perguruan tinggi kembali memberikan kepercayaan kepada kita," ujar dia.
Ia menerangkan beasiswa yang diberikan bukan berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) melainkan hasil kerja sama antara Pemkab Natuna dengan perguruan tinggi, kementerian, lembaga dan perusahaan di Indonesia.
Menurut dia, untuk mendapatkan beasiswa itu tidaklah mudah, sebab pimpinannya yakni bupati dan wakil bupati serta dirinya harus berulang kali berkoordinasi dan berkunjung ke perguruan tinggi, kementerian, lembaga dan perusahaan guna meyakinkan bahwa penerima beasiswa ini nantinya akan belajar bersungguh-sungguh dan lulus sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Selain itu, anak Natuna yang mau mendapatkan beasiswa juga wajib mengikuti seleksi yang dibuat oleh pihak perguruan tinggi dan Pemkab Natuna tidak campur tangan dalam menentukan kelulusannya.
Selain itu, anak Natuna yang mau mendapatkan beasiswa juga wajib mengikuti seleksi yang dibuat oleh pihak perguruan tinggi dan Pemkab Natuna tidak campur tangan dalam menentukan kelulusannya.
"Kita datangi mereka dan meminta bantuan agar diberikan kuota khusus untuk anak asli Natuna. Kemudian pihaknya kampus yang menyeleksi sendiri, kita bantu menyiapkan sarana dan prasarannya," ujar dia.
Ia menerangkan apa yang dilakukan oleh pimpinannya itu merupakan program jangka panjang yakni menyiapkan SDM unggul, untuk bersaing di masa mendatang.
Menurut dia, saat ini persaingan telah terbuka luas, sehingga setiap orang bisa bekerja dimana saja dan kapan saja, oleh karena itu, kemampuan SDM daerah harus ditingkatkan agar tidak tergerus atau kalah bersaing dengan SDM dari daerah lain.
"Ilmu yang mereka dapat ini nantinya bisa mereka gunakan untuk memajukan Natuna dan mereka kita siapkan sebagai calon pemimpin di Natuna," ucap dia.