Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan memanfaatkan kemajuan digital untuk memperluas jaringan pemasaran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lamongan. Adapun upaya Pemkab Lamongan dituangkan melalui peluncuran aplikasi Niki Lamongan atau disebut dengan NikiLA.

Peluncuran aplikasi NikiLA dilakukan di Alun-Alun Lamongan usai upacara peringatan Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-51, pada Selasa (29/11). Aplikasi tersebut diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Lamongan.

"Kita berkomitmen untuk naik kelas UMKM. Kita juga mempunyai program prioritas menciptakan 10 ribu wirausaha baru. Tentu kita memerlukan wadah, maka dari itu kita launching aplikasi NikiLA ini. Dengan adanya aplikasi tersebut pemasaran produk UMKM akan luas sehingga dapat menambah pertumbuhan ekonomi," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau yang akrab disapa Pak Yes usai memimpin upcara peringatan HUT KORPRI ke-51 di Lamongan, dikutip Rabu (30/11).

NikiLA sendiri merupakan super aplikasi belanja online yang menggabungkan marketplace dan delivery order dengan tujuan sebagai wadah penjualan produk-produk kearifan lokal Kabupaten Lamongan sekaligus mendorong penjualan para pelaku UMKM Kabupaten Lamongan. Aplikasi hasil kerjasama antara Pemkab Lamongan, PD ANEKA USAHA JAYA, dan PT EKA MANDIRI ini dinyatakan sebagai aplikasi belanja produk lokal kabupaten pertama di Jawa Timur.

"Ini menjadi aplikasi pertama di Jatim. Ini memang sudah lama menjadi inisiatif kami tentang bagaimana membuat wadah yang dapat menjangkau luas pemasaran produk lokal. Sebelumnya kita sudah punya aplikasi POL (pasar online Lamongan) yang berfokus kegiatan ekonomi antar pasar," ujar Pak Yes.

Aplikasi yang menyediakan layanan transportasi, logistik, makanan, belanja, wisata, pembayaran, dan modal kerja tersebut dijadikan sebagai media memperkaya wawasan digital kepada masyarakat.

"Era digital tidak boleh kita hindari, harus diikuti agar kita tidak menjadi tertinggal. Melalui NikiLA ini secara tidak langsung akan mengajak masyarakat berbondong-bondong memanfaatkan salah satu kemajuan teknologi dalam berbelanja," ucap Pak Yes.

Pak Yes menuturkan, aplikasi NikiLA yang dilaunching bersamaan dengan perayaan HUT KORPRI ke-51, merupakan bentuk nyata dari gerakan "menjadi trend center bukan follower". Menurutnya, di era distruksi saat ini, KORPRI dituntut mampu bertransformasi dengan inovasi.

"KORPRI harus bertransformasi dengan melahirkan inovasi-inovasi. KORPRI Lamongan harus jadi trend center bukan follower," tuturnya

Baca Juga: