Pemkab Kukar kampanyekan budaya cinta produk dalam negeri
TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, melakukan kampanye budaya mencintai produk dalam negeri dan menggunakannya, untuk meningkatkan ekonomi bangsa sekaligus untuk mengurangi konsumsi impor.
"Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri merupakan bentuk nyata dukungan terhadap perekonomian bangsa, termasuk produk lokal Kukar," kata Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar Hero Suprayetno di Tenggarong, Kamis.
Hero menerangkan bahwa Pemkab Kukar sangat peduli terhadap pertumbuhan ekonomi daerah seperti membantu perkembangan pelaku usaha kecil menengah (UKM), melalui Disperindagkop Kukar yang terdapat 11.810 UKM tersebar di 20 kecamatan.
"Pemkab Kukar juga berkontribusi dalam permodalan bagi pelaku UKM, yakni dengan menggulirkan program Kredit Kukar Idaman (KKI) yang sudah tembus hingga Rp8 miliar dan memberi manfaat bagi 530 pelaku usaha di Kukar. Kredit ini bekerjasama dengan Bankaltimtara," ujarnya.
Kampanye cinta produk dalam negeri lanjutnya, harus terus digaungkan, kemudian perlu adanya keterlibatan aktif berbagai pihak agar jangkauan kampanye makin luas, termasuk untuk menyuarakan aspirasi mengurangi ketergantungan pada produk impor.
"Semakin banyak menggunakan produk dalam negeri, maka semakin berkurang ketergantungan pada produk impor, sehingga hal ini akan berdampak positif pada neraca perdagangan dan stabilitas ekonomi nasional, termasuk ekonomi lokal Kukar," kata ia.
Untuk itu, ia mengapresiasi pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kukar yang Kamis ini menggelar sosialisasi dan seminar bertajuk "Membudayakan Cinta Produk Dalam Negeri", karena giat ini selain untuk kampanye juga mampu meningkatkan kualitas produk UKM agar memiliki daya saing.
Pemkab Kukar, lanjutnya, terus mendukung dan memfasilitasi para pelaku UKM, baik melalui pembinaan, promosi, maupun akses permodalan, sehingga ia berharap momentum seminar ini menjadi titik awal untuk membudayakan cinta produk dalam negeri.
"Kampanye dan seruan membeli produk dalam negeri tentu akan turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dengan membeli produk dalam negeri berarti membantu UKM untuk berkembang dan akan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.