Pemkab Bogor mulai memperluas digitalisasi pelayanan perpajakan berbasis android untuk optimalisasi pengelolaan pajak daerah.

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat melalui Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) melakukan terobosan dengan memperluas digitalisasi pada layanan perpajakan, mulai dari antrean secara daring hingga penyediaan aplikasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berbasis android.

"Kami berkomitmen untuk mendorong dan membangun budaya inovasi melalui kolaborasi dan kompetisi di berbagai sektor, salah satunya dengan kebijakan one institution, one innovation, dan one village, one innovation," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, kemarin.

Aplikasi PBB online yaitu memberikan pelayanan bagi pengurusan PBB dan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bogor. Aplikasi bernama e-PBB Kabupaten Bogor bisa diunduh di PlayStore oleh siapapun.

Ade Yasin menyebutkan, inovasi tersebut sebagai bentuk optimalisasi pengelolaan pajak daerah, di mana Bappenda berperan sebagai sekretariat Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) melalui pengelolaan pajak daerah yang berbasis digital.

Kemudian, Bappenda Kabupaten Bogor menyediakan layanan antrean daring atau online melalui website resminya. Fitur tersebut diresmikan oleh Bappenda Kabupaten Bogor pada 8 Maret 2021.

Melalui antrean online, masyarakat dapat memperoleh nomor antrean hanya dengan menggunakan sambungan internet. Masyarakat juga dapat memilih tanggal dan waktu pelayanan serta jenis pelayanan yang dituju sesuai kebutuhan.

Secara teknis, tiket antrean setiap harinya dibagi dalam tiga pilihan sesi, yaitu pukul 08.00-10.00 WIB, 10.00-12.00 WIB, dan 13.00-15.00 WIB. Antrean online diluncurkan pada saat masa pandemi Covid-19, tujuannya agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tetap berjalan dengan optimal dan tidak terganggu.

Pasalnya, antrean secara konvensional dinilai kerap menimbulkan kerumunan. Ade Yasin mengatakan, antrean online tersebut solusi efektif untuk mengindahkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Terkoneksi hingga Desa

Pemkab Bogor melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Bogor juga melakukan ekspose uji coba penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).

"Saya ingin Srikandi ini bisa ter-conecting (terhubung) hingga tingkat Pemerintah Desa, karena arsip itu sifatnya ada arsip aktif dan arsip in aktif, dan ada yang sangat rahasia," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, Selasa.

Menurutnya, aplikasi yang dapat diunduh di PlayStore tersebut merupakan integrasi mengenai persuratan antara tiga perangkat daerah, yaitu DAPD, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor, TB Luthfi Syam menerangkan, Srikandi merupakan aplikasi buatan Lembaga Arsip Nasional RI. Diskominfo Kabupaten Bogor telah membuat 30 akun yang diperuntukkan bagi 20 akun perangkat daerah, dan 10 akun lainnya untuk kecamatan.

Baca Juga: