BOGOR - Guna mengendalikan angka inflasi agar tidak melonjak, Pemerintah Kabupaten Bogor menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

"Kami akan selalu membantu Pemkab Bogor mengendalikan inflasi lewat beragam kegiatan," tutur Ketua Kadin Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawaty.

Dia mengatakan ini usai rapat koordinasi penanganan inflasi di Cibinong, Senin (21/10). "Kami masih bersama dalam setiap kegiatan yang dilakukan pemkab baik Gerakan Pangan Murah maupun operasi pasar," tambah Sintha.

Menurut Sintha, secara keseluruhan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bogor, tengah mendorong produk-produk lokal menjadi tonggak perekonomian. Dia melihat mereka menyiapkan datanya agar sektor pertanian maupun peternakan menjadi andalan.

Dengan begitu, kebutuhan yang tidak terkendali atau sulit terkendali bisa terjaga dengan peningkatan produk sendiri. Sintha menyebutkan, TPID Kabupaten Bogor selain turun langsung ke masyarakat dengan GPM dan lainnya, juga terus evaluasi berkala. Ini dipimpin Pj Bupati Bogor dan Kementerian Dalam Negeri.

"Seluruh stakeholder juga terlibat, termasuk Badan Pusat Statistik, sehingga kegiatannya bisa terencana dan terukur," tandas Sintha.

Sementara itu, Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri, mengungkapkan bahwa penanganan inflasi merupakan program yang tengah menjadi fokus pemerintah pusat. Maka, ini juga harus dilaksanakan seluruh kepala daerah.

Bachril menerangkan, setiap perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Bogor nantinya memantau harga pangan semua pasar.

Mereka akan melibatkan Perumda Pasar Tohaga. "Kemudian gerakan pasar murah tiap kecamatan, rapat koordinasi pengendalian inflasi mingguan untuk memantau indeks angka inflasi," ujar Bachril.

Konsisten

Lebih jauh Bachril Bakri mengingatkan jajarannya untuk konsisten melaksanakan aksi pengendalian inflasi. Bachril Bakri menyatakan bahwa tugas mengendalikan inflasi Kabupaten Bogor sudah tepat. Ini dilakukan dengan menjaga harga-harga di pasaran jangan sampai mencapai di atas harga eceran tertinggi.

"Saya minta setiap pekan mencermati dinamika. Untuk pekan ini, fokus kita ke beberapa komoditas seperti cabe merah, cabe rawit, dan daging sapi," jelas Bachril.

Kemudian Bachril juga minta agar rencana yang sudah disusun untuk diimplementasikan. Dia siap turun untuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik.

Program antara lain, rencana aksi untuk pengendalian inflasi, menurunkan angka stunting, mengurangi kemiskinan ekstrem, dan menurunkan pengangguran terbuka.

Harga komoditas yang menjadi alat ukur inflasi ada 20. Ini dinilai dari indeks perkembangan harga (IPH). Perubahan harga dari hari ke hari, lalu dibandingkan dengan harga hari sebelumnya. Sedangkan kondisi IPH Kabupaten Bogor dalam kondisi aman.

Saat ini, angka IPH Kabupaten Bogor di angka -1,51. Data ini berarti berada dalam rentang antara tertinggi 3,03 dan terendah -6,51.

Angka IPH tersebut didapati Pemerintah Kabupaten Bogor dengan metode pendataan yang dilakukan secara periodik terhitung Januari hingga Juni 2024.

"Untuk mengendalikan inflasi, kita tidak boleh lengah. Saya selalu minta agar data disiapkan tiap pekan," ujarnya. Menurutnya, jika ada komoditas yang melebihi harga eceran tertinggi, segera ambil langkah untuk menurunkan.

Bachril Bakri berharap bisa mengendalikan inflasi Kabupaten Bogor dengan baik. Dia tidak mau Kabupaten Bogor sampai masuk 10 daerah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia.

"Upaya yang dilakukan harus juga berkolaborasi dengan seluruh pihak seperti Forkopimda dan Kadin," jelasnya. wid/Ant/G-1

Baca Juga: