"Untuk mencegah kasus stunting anak telah menjadi tugas kita bersama dengan dukungan pemda, dinas kesehatan, rumah sakit, organisasi perempuan dan semua organisasi perangkat daerah."

BIAK -- Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua berkomitmen untuk menurunkan angka kasus anak/balita stunting setiap tahun hingga pada 2024 menjadi nol kasus.

"Mengatasi kasus stunting pada anak di antaranya memperhatikan 1.000 hari kehidupan, berikan air susu ibu ekslusif dan beri asupan makanan bergizi," kata Kepala DP3AKB Kabupaten Biak Numfor Johanna Nap di Biak, Ahad.

Johanna mengakui, untuk menurunkan angka kasus stunting hingga nol persen pada 2024 di Kabupaten Biak Numfor telah menjadi komitmen Bupati Herry Ario Naap.

Pada tahun 2024, menurut Johanna, organisasi perangkat daerah DP3AKB menjadi dinas teknis terdepan menangani stunting bersama dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit

"Untuk mencegah kasus stunting anak telah menjadi tugas kita bersama dengan dukungan pemda, dinas kesehatan, rumah sakit, organisasi perempuan dan semua organisasi perangkat daerah," katanya.

Sedangkan upaya lain dilakukan pemerintah menurunkan kasus stunting, lanjut Johanna, memberikan imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, menerapkan perilaku hidup bersih, pemeriksaan kesehatan l ibu dan anak serta sanitasi untuk memakai jamban sehat.

Nol kasus stunting adalah program pemerintah bertujuan untuk tidak adanya peningkatan stunting dari bulan ke bulan adalah nol persen.

Berdasarkan data jumlah kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor hingga Juni 2023 sebanyak 376 anak tersebar di 19 distrik.

Dari 376 kasus stunting di Biak Numfor terbanyak distrik Samofa 70 kasus, Oridek 54 kasus, Numfor Barat 36 kasus, Aimando, 35 kasus, Biak Timur 34 kasus, Poiru 23 kasus, Biak Kota 22 kasus, Orkeri 16 kasus, Biak Barat 16 kasus, Bruyadori 13 kasus, Andey 13 kasus , Padaido 12 kasus, Yawosi 8 kasus, Yendidori 8 kasus, Swandiwe 7 kasus, Warsa 5 kasus, Numfor Timur 2 kasus, Biak Utara satu kasus dan Bondifuar satu kasus.

Baca Juga: