BEKASI - Pemkab Bekasi dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkuat sinergi yang sudah terjalin. "Saya mengajak Apindo lebih memperkuat sinergi di antara kita," ujar Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, Kamis (26/9).
Dia mengatakan ini saat membuka musyawah ke-9 Apindo Bekasi di Nuanza Hotel, Kecamatan Cikarang Selatan. Kabupaten Bekasi sebagai salah satu motor penggerak ekonomi Jawa Barat maupun nasional butuh dukungan semua pihak terutama pengusaha.
Hal ini bisa dibuktikan dengan tingkat investasi di Kabupaten Bekasi sebesar 61 triliun pada tahun lalu. Ini bagi Jawa Barat tentunya memiliki nilai strategis. Dedy berharap, siapa pun yang nanti terpilih sebagai Ketua Apindo Bekasi, agar kerja sama dilanjutkan. Semoga semua yang sudah dirintis 15 tahun tetap berjalan. Mudah-mudahan bisa lebih meningkat lagi pencapaiannya.
Dedy juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas peran Apindo Kabupaten Bekasi yang telah berkontribusi bagi kemajuan ekonomi Bekasi. Dedy juga minta Apindo agar lebih berperan dalam program rencana pembangunan jangka menengah daerah untuk lima tahun mendatang.
"Saya juga sangat mengapresiasi kontribusi Apindo Kabupaten Bekasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," tandasnya. Apindo juga membantu menurunkan pengangguran dan stunting. Mereka juga membantu masyarakat yang kekeringan.
Apindo membantu air bersih, air minum, maupun untuk lahan pertanian. Tak lupa Dedy minta masukan dari Apindo untuk RPJMD Kabupaten Bekasi yang tengah digodok.
Program Botram
Setelah sukses menggelar program "Berkolaborasi Terus Melayani (Botram)" tingkat kecamatan dan desa, Pemkab Bekasi kembali berinovasi. Kali ini program Botram akan menyasar dunia pendidikan.
Program Botram Sekolah edisi perdana diluncurkan Dedy Supriyadi, di SMP Negeri 2 Tambun Selatan, Kamis (26/9). Dedy Supriyadi menyatakan, program kolaborasi antarperangkat daerah dan stakeholder yang diinisiasi Disdukcapil ini, sebagai komitmen untuk memberikan pelayanan kepada para pelajar.
"Program Botram Sekolah merupakan bentuk nyata pemerintah daerah membantu pelajar," jelas Dedy. Kegiatannya, antara lain, edukasi antitawuran, narkoba dan perundungan. Kemudian, pemeriksaan golongan darah, pembuatan kartu Identitas anak, dan ajakan gemar menabung.
Dedy menyampaikan, program Botram Sekolah sangat penting karena kondisi Kabupaten Bekasi sudah dinyatakan darurat narkoba, tawuran, dan perundungan. Dia berharap, melalui Botram Sekolah ada penyuluhan dari DP3A dan Polres Metro Bekasi. Isinya, edukasi para siswa dan mencegah narkoba, bullying serta tawuran.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Carwinda menambahkan, Botram Sekolah edisi pertama ini, memberikan layanan administrasi kependudukan. Kemudian, layanan PMI, DP3A, Polres Metro Bekasi, dan Bank BJB.
Carwinda mendapat informasi, 90 persen pelajar belum mengetahui golongan darahnya. Kemarin telah diperiksa siswa 1.000 SMPN 2 Tambun Selatan.Dia berharap, program Botram Sekolah dapat terus dilanjutkanagar bermanfaat untuk perkembangan generasi muda. wid/G-1