Pembangunan IKN bukan hanya tentang memindahkan ibu kota negara, namun sekaligus membangun peradaban baru.
SAMARINDA - Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Achmad Jaka Santos Adiwijaya menyebut pembangunan IKN bukan hanya tentang memindahkan ibu kota negara, namun sekaligus membangun peradaban baru.
"Ibu Kota Indonesia ini dipindahkan sejauh 1.236 km dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), tentunya ini adalah tantangan yang luar biasa," kata Jaka Santos dalam rilis Biro SDM dan Humas Otorita IKN yang dikirim ke Samarinda, kemarin.
Ada beberapa visi utama yang menjadi acuan dalam membangun Nusantara di IKN sebagai bagian dari Visi Indonesia Emas 2024.
Sejumlah visi itu adalah kualitas manusia yang unggul berbasis IPTEK, ekonomi maju dan berkelanjutan, pembangunan yang merata dan inklusif, dan pemantapan ketahanan nasional, serta tata kelola kepemerintahan.
Ia menyampaikan hal ini dalam agenda 'IPMI Power Talk Series' dengan tema 'Nusantara: The New Indonesia's Capital City Towards Golden Indonesia 2045' di Jakarta.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) tersebut, Jaka menyoroti pentingnya pembangunan ibu kota baru, Nusantara, tidak hanya untuk pemerintahan saat ini tetapi untuk seluruh bangsa di di masa depan.
"Keputusan untuk memindahkan ibu kota adalah keputusan yang sangat penting dan strategis bagi Indonesia, karena tercantum dalam Undang-Undang. Langkah ini bukan hanya keputusan presiden, tapi juga merupakan upaya pembangunan bangsa yang melibatkan pemahaman dan penerapan kerangka hukum efektif," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa langkah-langkah pembangunan Nusantara disandarkan kepada empat visi utama yang menjadi acuan membangun Nusantara sebagai bagian dari Visi Indonesia Emas 2024.
Sementara Prof Ir Aman Wirakartakusumah M.Sc, Ph.D selaku Rektor Institut IPMI menyampaikan, agenda ini menyampaikan progres pembangunan fisik maupun kontribusi institusi pendidikan atau pengetahuan dalam proses pembangunan Nusantara.
"Hari ini kita membahas hal penting tentang IKN, tentunya kita mengharapkan paparan capaian pembangunan IKN, kita juga coba melihat dari point of view dalam bidang pengetahuan. Selain itu mungkin bisa menjelaskan kesempatan bagaimana IPMI bisa berkontribusi dalam pembangunan IKN," tuturnya.
Terpisah, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan Istana Negara di Kota Nusantara, yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, ditargetkan pada pertengahan Juli 2024 sudah dialiri air bersih yang siap minum.
"Pertengahan Juli 2024 ditargetkan sejumlah bangunan di Kota Nusantara sudah dialiri air bersih yang bisa langsung diminum," kata Danis Hidayat Sumadilaga di Penajam, Minggu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lanjut dia, saat ini sedang menyelesaikan sistem jaringan pipa distribusi untuk mengalirkan air bersih menuju Kota Nusantara. "Jaringan pipa distribusi air bersih itu dari Intake Sungai Sepaku kapasitas 3.000 liter per detik, tapi awal didistribusikan 300 liter per detik," tambahnya.
Kemajuan pembangunan jaringan pipa distribusi air bersih dari Intake Sungai Sepaku sepanjang 16 kilometer sudah mencapai 97 persen, kemudian pemasangan pipa distribusi dan pipa pembagi sepanjang 20 kilometer juga terus dipercepat.
Ketersediaan air bersih Kota Nusantara yang dipenuhi itu dengan kualitas yang bisa langsung diminum, menurut dia, dengan melalui sejumlah tahapan proses penyaringan sampai pemanfaatan teknologi ozon.
Pengaliran air bersih di IKN tahap awal di kawasan Istana Negara, apartemen atau tower rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN), dan Kantor Kemenko. Ant/S-2