MOSKWA - Penyelidik Russia pada Rabu (11/8) mendakwa pemimpin oposisi yang dipenjara Alexei Navalny dengan kejahatan baru yang bisa memperpanjang masa penahanannya hingga tiga tahun.

Navalny yang adalah pengkritik paling vokal terhadap Presiden Vladimir Putin yang saat ini sedang menjalani masa tahanan selama dua setengah tahun atas tuduhan penipuan serta ditahan atas pelanggaran pembebasan bersyarat setelah kembali dari Jerman untuk memulihkan kesehatannya setelah terjadi peracunan yang nyaris merenggut nyawanya.

"Navalny dan sekutunya diduga telah menggunakan organisasi nirlaba Yayasan Anti-Korupsi FBK untuk menghasut orang-orang Russia bergabung dalam protes ilegal pada Januari lalu dan hal itu telah melanggar identitas dan hak warga negara," demikian pernyataan dari Komite Investigasi Russia.

Jika terbukti bersalah, Navalny bisa menghadapi tambahan tiga tahun penjara dan hanya bisa dibebaskan setelah 2024, tahun dimana Russia dijadwalkan mengadakan pemilihan presiden. Jika menang dalam pilpres, maka Putin akan terus memimpin hingga 2036.

Dakwaan baru itu muncul sehari setelah digelar penyelidik kasus kriminal baru terhadap sekutu utama Navalny, Leonid Volkov dan Ivan Zhdanov, atas pelanggaran penggalangan dana untuk organisasi ekstremis.SB/AFP/I-1

Baca Juga: