Media pemerintah melaporkan bahwa pemimpin junta Myanmar telah bertemu dengan utusan khusus Asean untuk membahas solusi diplomatik terhadap konflik di Myanmar

YANGON - Media pemerintah pada Kamis (11/1) melaporkan bahwa pemimpin junta Myanmar telah bertemu dengan utusan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean), saat blok regional tersebut berupaya mencari solusi diplomatik terhadap konflik di negara tersebut.

Junta Myanmar, yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2021, menghadapi ancaman terbesarnya, menurut para analis, setelah koalisi kelompok etnis bersenjata melancarkan serangan besar-besaran di utara tahun lalu.

"Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing bertemu dengan Alounkeo Kittikhoun, utusan khusus Asean, pada Rabu (10/1) di Ibu Kota Naypyidaw. Keduanya membahas usaha pemerintah untuk menjamin perdamaian dan stabilitas," lapor surat kabar pemerintah, The New Global Light of Myanmar pada Kamis.

Pertemuan tersebut terjadi menjelang pertemuan para menteri luar negeri Asean pada akhir bulan ini di Laos, yang merupakan ketua Asean untuk tahun ini.

Blok tersebut sejauh ini gagal membuat terobosan besar dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di negara anggotanya, Myanmar. Tidak ada kemajuan yang dicapai dalam penerapan lima poin rencana perdamaian yang disepakati tiga tahun lalu, meskipun mantan ketua Indonesia menyambut baik pembicaraan positif dengan pihak-pihak utama pada bulan November lalu.

Junta yang diwakili oleh oposisi menurut pernyataan pada saat itu karena para jenderal Myanmar dilarang menghadiri pertemuan tingkat tinggi Asean.

Perselisihan antara anggota Asean meningkat tahun lalu setelah keputusan pemerintah Thailand untuk bertemu dengan menteri luar negeri junta, Than Shwe.

Indonesia dan Malaysia, yang termasuk di antara pengkritik paling keras junta di Asean, menolak pertemuan tersebut, sementara Singapura memperingatkan bahwa terlalu dini untuk melibatkan junta pada pertemuan tingkat yang begitu tinggi. AFP/I-1

Baca Juga: