ATHENA - Pemimpin Konservatif Kyriakos Mitsotakis memenangkan pemilihan nasional Yunani pada Minggu (25/6) dengan suara mayoritas yang jelas. Hasil ini mengamankan masa jabatan keduanya di mana ia berjanji akan melakukan reformasi besar.

Hampir semua suara dihitung, partai Demokrasi Baru pimpinan Mitsotakis meraih suara lebih dari 40,5 persen, jauh di atas partai sayap kiri Syriza yang dipimpin mantan perdana menteri Alexis Tsipras, yang mendapat suara kurang dari 18 persen.

Para pemilih menghadiahi kaum konservatif karena telah memulihkan kembali ekonomi Yunani setelah mengalami krisis utang yang melumpuhkan negara itu.

"Rakyat telah memberi kami suara mayoritas yang aman. Reformasi besar akan berjalan dengan cepat," kata Mitsotakis. Dia memiliki target "ambisius" untuk masa jabatan baru yang dapat "mengubah" Yunani.

Mantan konsultan McKinsey berusia 55 tahun dan lulusan Harvard, telah mencetak kemenangan besar dalam pemilihan sebulan yang lalu.

Tetapi setelah gagal dengan lima kursi parlemen untuk dapat membentuk pemerintahan satu partai, dia menolak untuk membentuk koalisi, yang memaksa 9,8 juta pemilih Yunani kembali ke kotak suara.

Pemilihan tersebut juga membuat para pemilih berpaling dari dua protagonis utama selama masa krisis utang.

Partai MeRA25 pimpinan mantan menteri keuangan Yanis Varoufakis yang radikal-kiri gagal melewati ambang batas tiga persen untuk masuk ke parlemen. Ssementara partai Tsipras mendapat suara lebih rendah daripada Mei lalu, kehilangan 275.000 suara lagi.

Presiden AS Joe Biden memberi selamat kepada Mitsotakis atas kemenangannya.

"Saya berharap dapat melanjutkan kerja sama erat kita dalam prioritas bersama untuk mendorong kemakmuran dan keamanan kawasan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengirimkan ucapan selamat."Mari kita lanjutkan bersama semua pekerjaan yang dilakukan untuk Eropa yang lebih kuat dan berdaulat," tulisnya di Twitter.

Dan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyampaikan ucapan selamatnya.Terpilihnya kembali Mitsotakis adalah "tanda stabilitas politik yang baik untuk seluruh Eropa", tulisnya di Twitter.

Sementara itu, Tsipras menilai kekalahannya.

"Kami mengalami kekalahan politik yang serius," katanya dalam pidato setelah kekalahan kelimanya dari Mitsotakis - yang ketiga dalam pemilihan nasional.

Mantan perdana menteri berusia 48 tahun itu mengatakan partainya membutuhkan penilaian kembali "dari atas ke bawah" sebelum pemilihan Parlemen Eropa tahun depan.

Baca Juga: