DILI - Partai Xanana Gusmao memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan parlemen Timor Leste, menurut hasil awal yang meningkatkan peluangnya untuk kembali sebagai perdana menteri.
Dikutip dari Aljazeera, partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) pimpinan Gusmao memenangkan sekitar 42 persen suara setelah semua surat suara dihitung, menurut data komisi pemilu yang disiarkan oleh penyiar nasional Radio-Televisão Timor Leste.
Partai Front Revolusi untuk Timor-Leste Merdeka (Fretilin) pimpinan Perdana Menteri Jose Maria Vasconcelos, yang dikenal sebagai Taur Matan Ruak, berada di urutan kedua dengan sekitar 26 persen suara.
Sisanya dibagi di antara 15 partai.
Pemungutan suara yang digelar hari Minggu adalah pemilihan parlemen kelima sejak Timor Timur, juga dikenal sebagai Timor-Leste, akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada 2002, setelah 25 tahun di bawah kendali Indonesia.
Banyak politisi pasca-kemerdekaan yang paling menonjol adalah veteran perjuangan melawan pemerintahan Indonesia, dan pemilu terakhir disebut sebagai pertempuran antara dua pahlawan perlawanan, Gusmao, yang sekarang berusia 76 tahun, dan Mari Alkatiri dari Fretilin, 73 tahun.
Bekas jajahan Portugis berpenduduk 1,3 juta orang itu kini harus menunggu siapa yang akan dipilih sebagai perdana menteri oleh legislatif yang baru dibentuk.
Tahun lalu, pemimpin kemerdekaan dan peraih Nobel Jose Ramos-Horta, juga dari partai CNRT, terpilih sebagai presiden, setelah masa ketidakpastian politik.
Gusmao, mantan pemimpin pemberontak, adalah presiden pertama Timor Leste dan menjadi perdana menteri dari tahun 2007 hingga pengunduran dirinya dari jabatan tersebut pada 2015.