JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menindaklanjuti pengembangan desa wisata mandiri dengan pendekatan fungsi, yakni pendekatan fungsi aspek produk dan layanan, aspek pemberdayaan masyarakat, serta aspek pemasaran dan produk.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo mengatakan pendekatan fungsi dengan tiga aspek ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan desa wisata mandiri sehingga turut mendorong kebangkitan sektor pariwisata ekonomi kreatif serta memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pengembangan desa wisata merupakan langkah kwmi dalam hal pemenuhan indikator prioritas pembangunan kewilayahan pada RPJMN 2020-2024. Kemenparekraf/ Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024," kata Angela dalam Rapat Pimpinan yang di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf/ Baparekraf, kemarin.

Dia juga mengatakan pendekatan fungsi dari aspek produk dan layanan ini nantinya akan fokus pada beberapa program diantaranya sertifikasi desa wisata berkelanjutan, membuat paket wisata inovatif, mengidentifikasi dan pengembangan potensi 3A (Atraksi, Amenitas, dan aksebilitasi).

Baca Juga: