JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan saat ini terdapat 15 proyek Carbon Capture And Storage (CCS)/ Carbon Capture Utilization And Sequestration (CCUS) di Indonesia yang masuk tahap studi dan diharapkan seluruhnya dapat onstream sebelum 2030.

Dari seluruh proyek tersebut, proyek EGR/ CCUS Tangguh yang dikelola BP Berau Ltd paling maju dibandingkan proyek lainnya dan ditargetkan onstream pada 2026 dengan potensi CO2 sebanyak 25-32 juta ton selama 10 tahun.

"Tangguh ini merupakan salah satu proyek CCUS terbesar di dunia, investasinya besar. Kita bangga dengan ini karena berani menyelenggarakan teknologi CCUS," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, di Jakarta, Rabu (19/10)

Potensi penyimpanan CO2 di Indonesia sekitar 2 giga ton CO2 yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air. Seperti di Sulawesi yang bekerja sama dengan Jepang, di Kalimantan di mana Pertamina menggandeng ExxonMobil, serta Lapangan Sukowati yang merupakan kerja sama Pertamina dengan Jepang.

Selain berkontribusi untuk mitigas perubahan iklim, teknologi CCS/CCUS juga mendukung peningkatan produksi migas, terutama untuk mencapai target produksi migas tahun 2030. Adapun CCS/CCUS merupakan teknologi penangkapan, utilisasi, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization and storage.

Baca Juga: