Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi Bio Farma siap memproduksi setidaknya sebanyak lima juta dosis vaksin IndoVac sampai akhir tahun 2022.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, menjelaskan lima juta dosis vaksin itu disiapkan untuk mendukung pemberian vaksin booster tahap kedua bagi kelompok lansia, yakni berusia di atas 60 tahun.

Hal ini juga sejalan dengan Surat Edaran Nomor Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia yang dikeluarkan pada 22 November 2022 dari Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa lansia bisa diberi vaksin COVID-19 booster kedua dengan vaksin IndoVac.

"Kami akan mempersiapkan vaksin IndoVac untuk booster kelompok lansia. Proses produksi sudah dijalankan sejak dikeluarkannya EUA untuk dosis primer pada akhir September 2022 yang lalu," kata Honesti pada Jumat (25/11), seperti dikutip dari Antara.

Pemberian booster kedua ini diharapkan mampu memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok lansia yang cukup rentan terhadap serangan virus Covid-19, khususnya untuk mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat infeksi Covid-19.

Tak hanya itu, pemberian booster menjadi krusial mengingat rata - rata masyarakat mendapatkan vaksin dosis kedua lebih dari enam bulan lalu sehingga ada potensi kekebalan tubuh menurun.

Atas dasar itu, pemberian booster vaksin Covid-19 ditujukan untuk meningkatkan kembali antibodi terhadap virus corona.

Berdasarkan hasil EUA booster yang diberikan dari Badan POM, vaksin IndoVac diberikan dengan interval minimal enam bulan setelah pemberian vaksin dengan dosis primer. Dosis ini juga bisa diberikan kepada mereka yang mendapatkan vaksin Sinovac untuk pemberian dosis primer. Pemberian vaksin IndoVac akan diberikan dosis penuh atau sebanyak 0,5 ml.

Sejauh ini, Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin Covid-19, untuk dosis kedua sebanyak 172 dosis, dan untuk vaksin booster pertama telah disuntikan sebanyak 66 juta dosis dan booster kedua masih 730 ribu dosis vaksin.

Baca Juga: