JAKARTA - Pemerintah perlu segera membantu para petani, termasuk di Banten, dalam menghadapi musim tanam kedua yang sebentar lagi dimulai. Bantuan pemerintah sangat diperlukan untuk mencegah penurunan produksi.
Ketua Kelompok Tani Sri Mulya, Serang, Banten, Muktar menyampaikan kekhawatirannya menghadapi tantangan dalam mempersiapkan tanam kedua. "Salah satu masalah utama yang dihadapi Poktan Sri Mulya saat ini adalah tidak adanya traktor untuk mengolah lahan mereka. Kondisi ini memengaruhi proses persiapan lahan, yang dapat menghambat siklus tanam dan mengurangi efisiensi hasil panen,"ucapnya saat menerima kunjungan Tim Kementerian Pertanian (Kementan), akhir pekan lalu.
Dia berharap pemerintah bisa membantu produsen pangan seperti bantuan irigasi perpompaan (irpom) Kementan ke kelompok Taninya yang membuat hasil panen signifikan.
Poktan Sri Mulya sukses memanen padi seluas 35 hektar dan akan kembali melakukan penanaman yang kedua kalinya di bulan Oktober. Padahal sebelumnya, Poktan Sri Mulya hanya bisa melakukan penanaman sekali dalam setahun karena keterbatasan air di wilayahnya.
"Keberhasilan ini tentunya menjadi bukti nyata efektivitas irpom dalam mengatasi keterbatasan air," ucap Muktar.
Muktar menegaskan, dengan bantuan Kementerian Pertanian, pihaknya berhasil melewati kekeringan. "Kami sangat berterima kasih dan sebagai bukti rasa syukur kami, kami akan segera memulai tanam kedua pada Oktober," ujarnya.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan selaku Penanggung Jawab PAT Provinsi Banten, Heru Tri Widarto, berusaha memberikan solusi konkret. Dalam dialog dengan para petani, Heru menyampaikan pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten untuk memberikan bantuan traktor kepada Poktan Sri Mulya.
"Kami menyadari bahwa pengolahan lahan adalah faktor penting untuk persiapan tanam kedua. Untuk mempercepat proses ini, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten agar traktor bisa segera dipinjamkan ke kelompok tani, sehingga persiapan tanam kedua dapat dilakukan tepat waktu," ujar Heru.
Kendala Teknis
Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan tanah, sehingga poktan dapat segera melanjutkan ke tahap penanaman kedua dengan lancar. Berbagai dukungan diberikan sebagai bagian dari komitmen Kementan dalam membantu petani mengatasi kendala teknis di lapangan.
Adapun Heru akhir pekan lalu, Dirjen Heru melakukan kunjungan untuk meninjau persiapan lahan untuk tanam kedua di Poktan Sri Mulya, Desa Songgom Jaya, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Terkait peningkatan produksi yang dicapai Poktan tersebut, Heru menyatakan keberhasilan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan petani. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung poktan agar dapat meningkatkan hasil produksi mereka," tegasnya.