JAKARTA - Pemerintah mendorong percepatan masa tanam padi tahun ini. Percepatan tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas pertanian sehinga tercipta kemandirian pangan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan mempercepat Musim Tanam (MT II) dengan mendistribusikan berbagai bantuan benih unggul, pupuk, alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya seperti pembangunan jaringan irigasi.

"Semua kami lakukan untuk mendukung wasembada pangan. Karena itu Kementan secara optimal akan terus melakukan upaya-upaya penanganan panen dan pasca panen untuk menjaga agar harga gabah/ beras petani menguntungkan. Dengan begitu, kita juga bisa melakukan percepatan tanam Musim Tanam II," katanya di Jakarta, Kamis (25/3)

Semua upaya tersebut, kata Mentan, baru bisa dicapai apabila ada kerja sama kongkret antar semua pihak, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, perum bulog dan unsur lain yang memiliki semangat menyediakan ketersedian pangan nasional.

" Kami mengharapkan kepada Provinsi dan Kabupaten/ Kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostraling di Kecamatan sebagai ujung tombaknya. Komitmen yang kuat akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian sasaran tanam padi, jagung dan kedelai," tuturnya.

Protokol Kesehatan

Adapun, saat ini, Mentan fokus mendorong penyerapan gabah petani. Dirinya meminta semua pihak yang terlibat dalam proses penyerapan gabah giling di masa panen raya 2021 untuk tetap fokus dalam menjalankan tugas.

"Meskipun kondisi saat ini membuat akses terbatas, namun bukan berarti kita tidak bekerja. Tetap semangat dan fokus dalam memberi yang terbaik bagi bangsa, lakukan kewajiban pemenuhan pangan bagi rakyat Indonesia, selalu jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan," ujar Mentan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret 2021 merilis data produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG) yang mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau meningkat 0,07 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.

Baca Juga: