JAKARTA - Di tengah fenomena El Nino yang melanda, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) harus memastikan produksi padi tahun ini mencapai target yang ditetapkan, sebesar 54,5 juta ton.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino dengan melakukan pertambahan tanam dengan target sebesar lebih dari 500 ribu hektar.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan Gernas Penanganan Dampak El Nino yang menjadi salah satu program utama untuk menjaga produksi padi pada tahun ini. Kementan memiliki empat strategi utama dalam menghadapi dampak fenomena El Nino yaitu antisipasi dini, adaptasi, mitigasi dan kolaborasi.

"Langkah operasional untuk melaksanakan strategi itu adalah berupa Gernas Penanganan Dampak El Nino dilakukan dengan kegiatan tambah luas tanam lebih dari 500 ribu hektar di 10 provinsi dan 100 Kabupaten yang sudah dipetakan cocok dilakukan tambah tanam, perluasan areal tanam, dan percepatan tanam untuk meningkatkan indeks pertanaman. Progresnya terus kami monitor dengan melakukan koordinasi antara pusat dan daerah, serta terjun langsung ke lapangan," jelas Suwandi pada saat kunjungan kerja di Merauke, Papua dikutip dari keterangannya, Kamis (5/10).

Sebagai informasi secara nasional realisasi Gernas untuk pertambahan luas tanam realisasinya pada awal Oktober ini telah mencapai lebih dari 292 ribu hektar dan terus bertambah setiap harinya. Salah satu provinsi yang terlibat dalam Gernas adalah Jawa Barat.

Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Yanti Hidyatun Zakiah mengungkapkan wilayahnya terus gencar meningkatkan realisasi tambah tanam untuk mencapai target gernas Jawa Barat. Realisasi Jawa Barat hingga 4 Oktober 2023 telah mencapai 25.187 Hektar.

"Terdapat 17 Kabupaten di Jawa Barat yang terlibat dan terus kami dorong realisasi tanamnya baik melalui program yang sudah ada ataupun melalui swadaya," sebutnya.

Baca Juga: